Sudah Sepekan Warga Lebak Kesulitan Air Bersih

Antara
01/9/2020 23:34
Sudah Sepekan Warga Lebak Kesulitan Air Bersih
Ilustrasi(Dokumentasi Media Indonesia)

Masyarakat Kabupaten Lebak sejak sepekan terakhir mulai kesulitan air bersih setelah sumber mata air bawah tanah dan pompa jet pump mengering akibat kemarau yang melanda sejak awal Agustus 2020.

Baca juga : https://mediaindonesia.com/read/detail/248382-air-bersih-semakin-langka

"Kami hari ini kesulitan untuk keperluan mandi, cuci, dan kakus (MCK) karena sumur bawah tanah yang ada kekeringan," kata Ayung, seorang Desa Calungbungur Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Selasa (1/9).

Warga di sini sudah biasa jika musim kemarau kesulitan air bersih karena debit air sumur bawah tanah juga sumber mata air yang ada menyusut bahkan jika siang hari kekeringan.

Untuk mendapatkan air bersih warga terpaksa mengantre di sumur bawah tanah maupun sumber mata air. Sebab, jika malam hari debit air sumur dan sumber mata air relatif lumayan untuk memenuhi keperluan MCK. "Kami bisa memenuhi air untuk keperluan hanya untuk pagi hari saja, karena siang hari kondisi sumur bawah tanah mengering," katanya menjelaskan.

Warga juga harus berjalan kaki dengan lokasi cukup jauh jika menginginkan air bersih. Namun, bila memiliki uang bisa menggunakan jasa tukang ojeg dengan membeli antara Rp20 ribu sampai Rp25 ribu untuk satu bak mandi berukuran 2X1,5 meter. "Kami berharap kesulitan air bersih itu mendapatkan bantuan penyaluran air bersih dari pemerintah setempat," katanya.

Sementara itu, Maryo, seorang petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengatakan masyarakat yang dilanda krisis air bersih agar mengajukan permohonan bantuan yang ditujukan kepada Bupati Lebak.

Pengajuan permohonan juga harus diketahui kepala desa dan kecamatan setempat, sebab bantuan air bersih bisa dipertanggungjawabkan.

Saat ini, kata dia, beberapa camat yang dilanda krisis air bersih sudah mengajukan permohonan kepada bupati.

"Bantuan pasokan air bersih secara gratis kepada masyarakat itu, namun tetap menggunakan alokasi APBD setempat," katanya.  (OL-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya