Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
LIMA orang korban penipuan untuk bekerja di luar negeri asal Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur, meminta perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Tindakan itu mereka lakukan karena merasa diintimidasi pascamengadukan penipuan yang mereka alami ke Polresta Denpasar, Bali, Selasa (18/8).
Baca juga: Perempuan Tangguh Indonesia: Jangan Lupakan Nelayan dan Petani
Para korban itu mengisahkan, penipuan itu berawal dari janji magang kerja di Jepang dan Taiwan yang ditawarkan sebuah lembaga.
Mereka telah direkrut sejak 2018, hanya saja mereka tertahan di Bali tanpa ada kejelasan. Sementara mereka sudah mengeluarkan uang dalam jumlah besar.
"Kami sudah mengumpulkan uang puluhan juta. Orangtua kami meminjam di bank di Larantuka. Ada di antara orangtua kami menggadai sertifikat tanah. Nyatanya sampai saat ini tidak jelas. Makanya kami lapor ke Polresta Denpasar," ungkap salah seorang korban.
Baca juga: Warung Soto Lamongan jadi Klaster Baru Covid-19 di Yogyakarta
Korban lainnya mengaku kerap ditelepon dari lembaga tersebut seusai pelaporan ke polisi. Mereka juga dikirimi formulir surat pencabutan laporan di Polresta Denpasar serta mencabut kuasa ke kuasa hukum.
"Karena saya tidak segera jawab, dia minta saya agar share lokasi agar dia bisa datang ke tempat saya. Saya sangat takut," urainya.
Kuasa hukum dari Divisi Hukum dan Advokasi PENA NTT Charlie Usfunan mengatakan, pihaknya sudah mendengarkan pengaduan para korban. Ia mengaku kliennya sering diintimidasi dan dirayu agar mencabut laporan pengaduan masyarakat di Polresta Denpasar dan pencabutan pemberian kuasa kepada tim hukum.
Baca juga: Tim Petir Tangkap Mentor Bimbel Penyekap Siswi
Untuk melindungi korban, pihaknya mengadukan kasus ini ke LPSK. "Klien kami takut karena ditelepon oleh orang tak dikenal berbicara terkait masalah yang mereka alami. Orang tak dikenal itu meminta mereka untuk mencabut laporan dan cabut kuasa dengan nada ancaman. Kami melapor ke LPSK Bali. Tujuannya agar para korban merasa nyaman," tuturnya.
Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi mengatakan, laporan itu masih berproses. "Saya belum dapat informasi detail terkait perkembangan pengaduan itu. Intinya saat ini pengaduan itu sedang diproses," tutur Iptu Ketut Sukadi. (X-15)
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati terhadap tautan (link) palsu yang mengatasnamakan program Bantuan Subsidi Upah.
PASANGAN berinisial Y dan AP menjadi korban penipuan oleh dua pria yang mengaku anggota Polri atau polisi gadungan. Keduanya ditipu setelah menjual motor mereka di Facebook
Proyek perumahan Pramestha Mountain City mangkrak sejak 2019 lalu. Ratusan korban telah membayar lunas uang ratusan miliaran rupiah kepada pengembang.
DIREKTORAT Siber Polda Metro Jaya mengungkap kasus illegal access dan pemalsuan dokumen elektronik dengan modus SMS blasting yang dikendalikan warga negara Malaysia
DIREKTORAT Siber Polda Metro Jaya mengungkap kasus illegal access dan pemalsuan dokumen elektronik dengan modus SMS blasting yang mengatasnamakan beberapa bank swasta.
Pelaku turut mengirimkan foto atau gambar bayi yang diperoleh dari media sosial. Ia menyebut, foto bayi itu digunakan pelaku untuk meyakinkan korbannya.
Motivasi diberikan kepada para peserta MPLS di sela-sela kunjungannya ke Flores Timur selama dua hari
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved