Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
Sebanyak 57 penghuni Lapas Kelas 1 Surabaya di Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo positif covid-19. Dua di antara mereka meninggal dunia, satu dinyatakan sudah sembuh dan satu lagi kondisinya terus membaik menuju sembuh.
Ke 57 penghuni Lapas Porong yang confirm covid-19 tersebut, empat di antaranya adalah pegawai lapas dan harus menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sementara ke 51 napi yang lain, diisolasi di dalam Lapas Porong.
Menyusul semakin bertambahnya penghuni terkonfirmasi covid-19, pihak lapas langsung melakukan 3 T yaitu tracing, test dan treatment. Pihak lapas juga memberlakukan protokol kesehatan secara ketat.
Kunjungan di Lapas Porong ini juga dihentikan hingga waktu belum ditentukan, sementara barang titipan dari keluarga juga disemprot disinfektan. Keluarga yang datang ke Lapas Porong untuk menitipkan barang, juga harus mencuci tangan dengan sabun di tempat yang disediakan.
Baca juga: Ekskavasi Situs Kumitir Mojokerto
Kalapas Kelas 1 Surabaya Gun Gun Gunawan juga mengaku sudah memisahkan penghuni lapas yang berusia lanjut sekitar 40 orang. Sebab kelompok lansia ini rawan tertular covid-19.
Pihak lapas juga berencana menambah ruang isolasi memanfaatkan gedung yang biasa digunakan untuk laundry. Sehingga nantinya ada tiga tempat isolasi yang mampu menampung sekitar 120 orang. "Tapi mudah-mudahan warga binaan yang terkonfirm tidak bertambah," kata Gun Gun Gunawan, Jumat (28/8).
Saat ini jumlah napi yang menghuni Lapas Porong sebanyak 2.356 orang. Padahal idealnya hanya dihuni 1.050 orang.
Sementara salah satu napi yang meninggal akibat covid-19 adalah mantan Walikota Mojokerto Mas'ud Yunus. Almarhum diketahui terpapar karena tertular warga binaan lain satu sel yang sebelumnya dinyatakan positif covid-19. Almarhum termasuk orang tanpa gejala sehingga diiisolasi dalam lapas.
Namun karena kondisinya terus memburuk akhirnya dilarikan ke rumah sakit swasta di Kecamatan Waru Sidoarjo. Hanya sehari dirawat yang bersangkutan meninggal. (OL-12)
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved