Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Babel Kelola Lahan Eks Tambang Jadi Destinasi Wisata Baru

Rendy Ferdiansyah
28/8/2020 13:05
Babel Kelola Lahan Eks Tambang Jadi Destinasi Wisata Baru
Pengunjung mengamati pemandangan Danau Kaolin di Kobak, Bangka Tengah, Bangka Belitung. Danau Kaolin merupakan bekas tambang timah.( ANTARA FOTO/Maulana Surya)

DINAS Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemprov Babel mendorong masyarakat di Provinsi Kepulauan Babel untuk mengelola lahan eks tambang, menjadi destinasi wisata. Hal ini, seiring banyaknya lahan eks tambang, yang dimanfaatkan sebagai destinasi wisata, seperti kulong biru di Bangka Tengah dan Belitung,  Bangka Botanical Garden BBG di Pangkalpinang, hingga yang baru mulai dikembangkan oleh PT Timah, taman reklamasi air Jangkang, Merawang, dan masih banyak lainnya.

"Kami melihat, Babel memiliki banyak potensi untuk pemanfaatan pengembangan lahan eks tambang. Tetapi baru beberapa yang sudah dikelola, dan kami promosikan sebagai destinasi wisata baru di Babel," kata Kabid Destinasi Wisata Disbudpar Babel, Firmansyah, Jumat (28/8)

Dalam pengembangan destinasi wisata ini, kata dia, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama adalah sisi keselamatan, jangan sampai lokasi yang dikelola, ternyata memiliki dampak lai. Misalnya ada  habitat lain dari kolong eks tambang seperti buaya.

"Kita memiliki potensi tapi belum dikelola maksimal. Tapi bukan berarti kita anti tambang. Saat lahan sudah tidak dimanfaatkan, bisa dijadikan kawasan pariwisata. Banyaknya, relatif, ada yang sudah dikelola, ada yang belum," ujarnya.

baca juga: Pemda Diminta Prioritaskan Sektor Pertanian

Sejauh ini, yang terdata di Disbudpar, ada sekitar lima destinasi. Untuk destinasi yang baru dikembangkan, jika belum dilaporkan atau belum dikaji belum bisa direkomendasi oleh disbudpar.

"Kita lihat dulu apakah potensinya bahaya atau tidak. Kita belum tahu kedalaman berapa, keasaman berapa. Seperti di Jebus, lahan eks tambang tiba-tiba ada habitat buaya, makanya kita mendorong dikelola dulu. Bukan serta merta semua eks tambang dijadikan destinasi, tapi cenderung manfaat yang sudah dikelola," pungkasnya.(OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya