Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pertamina Dukung Kelompok Wanita Tani Untuk Mandiri Pangan

Ardi Teristi Hardi
20/8/2020 07:22
Pertamina Dukung Kelompok Wanita Tani Untuk Mandiri Pangan
Pertamina melalui CSR dukung Kelompok Wanita Tani Kartini mengelola perkebunan dan budidaya pisang untuk kemandirian pangan.(MI/Ardi Teristi Hardi )

HERMINA Mugiyem dan dua temannya, Listiani dan Kartinah, Rabu (19/8)  menjelang siang, tampak bersemangat saat menggotong satu tandan pisang cavendish seberat 15 kilogram dari kebun ke rumah pengolahan pisang yang berjarak sekira 100 meter.

"Buah ini tinggal tunggu matang kemudian dijual," terang perempuan berusia 61 tahun itu sambil menyeka keringat, Rabu (19/8) pagi. 

Setiap satu lirang (satu gugus/sisir) dijual dengan harga Rp25 ribu. Hermina adalah salah satu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Kartini di Padukuhan Kalongan, Kelurahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY. Tugasnya di kelompok tani tersebut di bagian budidaya, di bawah koodinasi Listiani.

"Luas lahan yang kami tangani sekitar 1,3 hektar untuk tanaman pisang," terang dia. Selain tanaman pisang, ada pula tanaman serai, kangkung, dan cabai.

Ada sekitar 15 perempuan yang bekerja di bagian budidaya. Kerja mereka pun tidak terpatok waktu, disesuaikan waktu luang masing-masing.

"Biasanya kami baru ke kebun setelah tugas di rumah selesai," kata dia.

Hermina mengakui, tidak mudah untuk merawat tanaman pisang yang berjumlah lebih dari seribu pohon, terlebih sebagian lahan berbatasan dengan sepadan sungai. Beberapa kali buah pisang yang siap panen dicuri oleh warga dari luar kampung. Walau demikian, Hermina tetap bersyukur karena hasil panen pisang selalu baik. Ia pun berdoa agar pencuri pisang dibukakan hatinya agar tidak mencuri lagi.

"Saya ikut kegiatan ini bukan semata-mata tujuannya ekonomi, tetapi dengan kegiatan ini bisa bermanfaat bagi orang banyak dan lingkungan," ujar dia.

Ruffi Artanti selaku sekretaris KWT Kartini menambahkan, selain budidaya, ada pula yang bertugas di bagian pengolahan. Total anggota sekitar 32 orang yang semuanya ibu-ibu rumah tangga. Pohon-pohon pisang tersebut ditabam dengan memanfaatkan lahan tidur tidak produktif. Tanaman pisang dipilih karena mudah perawatannya dan semua bagiannya bisa dimanfaatkan, dari akar, batang, buah, dan daun.

Saat ini, total lebih dari 1000 pohon pisang di kebun KWT Kartini. Selain Cavendish, ada pula kepok, barangan, emas, ambon, dan lumut. Pisang tersebut tidak hanya dijual dalam bentuk buah, tetapi juga diolah menjadi aneka jenis makanan, misalnya grubi pisang, keripik pisang, pisang krispi, eggroll pisang, pisang wijen, brownies pisang, hingga es krim pisang.

"Kami menamainya dengan Pikana (Pisang Kalongan Pertamina)," kata dia.

Dalam sehari, mereka bisa memproduksi 50 bungkus untuk masing-masing produk. Produk-produk tersebut kemudian dijual di toko oleh-oleh di sekitar Jogja dan ada pula yang dipesan, baik secara daring maupun langsung.

Ketua KWT Kartini, Diana Listanti menambahkan, keberadaan KWT Kartini tidak lepas dari bantuan dan dukungan Pertamina lewat program tanggung jawab social dan lingkungan perusahaan( Corporate Social Responsibility). Berkat program ini yang berjalan hampir 5 tahun, banyak masyarakat yang datang ke lokasinya untuk belajar membudidayakan tanaman pisang.

Tidak hanya itu, kini usaha yang dirintis pun sudah berkembang, tidak hanya kebun pisang, tetapi juga ada pohon serai, kangkung, hingga ternak kambing,

"Kami berharap Kampung Wisata Pisang milik kami dapat menjadi salah satu pusat pembelajaran budidaya pisang," pungkas Diana.

Operation Head Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Adi Sutjipto, Sukmawijaya menjelaskan, program CSR yang dikerjakan bersama KWT Kartini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang dijalankan pihaknya melalui DPPU Adi Sutjipto. Semula banyak lahan kosong yang belum teroptimalkan di wilayah tersebut.  Kemudian Pertamina bekerjasama dengan kelompok masyarakat setempat untuk menggali potensi yang ada hingga tercetus untuk dijadikan kebun pisang di atas lahan kosong tersebut.

baca juga: Bernilai Tinggi, Petani di Sumsel Didorong Tanam Cabai

Sukmawijaya menambahkan, Pertamina juga melakukan pendampingan kepada KWT Kartini dalam pengolahan berbagai macam produk dari bahan baku pisang hingga proses pengemasan dan pemasaran. Hasil penjualan produk tersebut menjadi sumber penghasilan bagi anggota kelompok untuk menambah pendapatan keluarga. Program ini juga telah mendorong KWT Kartini Kalongan menjalankan unit simpan pinjam untuk membantu masyarakat di padukuhan dalam mengatasi permasalahan ekonomi. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya