Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERSEDIAAN anggaran penanganan covid-19 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ditaksir masih mencukupi hingga akhir tahun nanti. Sampai sekarang, tingkat penyerapan anggaran penanganan covid yang dialokasikan sekitar Rp100 miliar itu sudah mencapai sekitar 70%.
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, Cecep Alamsyah, menuturkan penggunaan anggaran covid-19 betul-betul harus selektif. Artinya, setiap usulan yang diajukan sesuai perencanaan, harus diperhitungkan matang sehingga penggunaannya efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
"Kita masih punya anggaran yang belum dipakai untuk covid-19. Mudah-mudahan cukup sampai akhir tahun. Yang sudah terpakai kira-kira 70%," terang Cecep kepada mediaindonesia.com, Rabu (12/8).
Pun untuk tahun depan, kata Cecep, APBD Kabupaten Cianjur akan mengalokasikan kembali anggaran penanganan covid-19. Alasannya, pandemi covid-19 belum ada kepastian kapan berakhir.
"Covid itu kan belum bisa kita prediksi kapan itu berakhir. (Anggaran) tetap akan kita alokasikan (untuk tahun depan)," tutur Cecep.
Untuk besarannya, Cecep belum bisa menyebutkannya. Alasan Cecep, pengalokasian besaran anggarannya akan disesuaikan dengan regulasi pemerintah pusat menyangkut pandemi covid-19.
"Nah, untuk besarannya belum. Jadi kita akan alokasikan sesuai regulasi dari pusat. Di pusat kan masih dalam status tanggap darurat, jadi kita alokasikan di biaya tidak tetap. Nanti perkembangannya seperti apa, kita sesuaikan dengan pusat dan provinsi," pungkasnya.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Cianjur, Dedi R Sudrajat, mengatakan anggaran penanganan covid-19 akan terus dialokasikan selama terjadinya pandemi. Pemkab Cianjur selalu berkoordinasi dan menunggu instruksi dari kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi.
"Kalau sampai kapannya, mungkin tidak terbatas. Kalau ini terus terjadi, kita pasti menunggu kebijakan pusat juga apakah pandemi ini pulih atau belum," terangnya.
baca juga: DPRD Bali Minta Gubernur Transparan Dana Stimulus Untuk UKM
Dedi menyebut alokasi anggaran paling besar berada pada sektor kesehatan. Selanjutnya untuk jaring pengaman sosial bagi warga terdampak covid-19. Bahkan, kata Dedi, perencanaan anggaran penanganan covid-19 juga mulai diproyeksikan untuk tahun depan. Sebab, jika tak dilakukan proyeksinya, khawatir bakal keteteran seandainya pandemi covid-19 masih terus berlanjut.
"Pada prinsipnya, kita berupaya maksimal mengantisipasi dari sisi anggaran. Tapi kita tergantung kebijakan dari pusat dan provinsi karena tak bisa dipisahkan," tandasnya. (OL-3)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Cianjur. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu memberikan pinjaman modal dengan bunga yang relatif cukup kecil.
Pada komoditas telur ayam misalnya, saat ini harganya kisaran Rp27.600 dari sebelumnya Rp27.800 per kg.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Biar cepat habis, dueit anggaran aku SERAP di rumah...
Sejauh ini belum ada pelaksanaan audit untuk melihat efektivitas kebijakan dan transparansi anggaran hingga perlindungan sosial bagi seluruh warga DKI.
PEMPROV DKI sudah selesai menindaklanjuti sejumlah temuan BPK RI pada LKPD Tahun Anggaran 2020 yang belakangan menjadi sorotan publik. Mereka yang menyebarkan tidak paham.
Pemerintah pusat mengalokasikan dana sebesar Rp695 triliun. Sedangkan pemerintah daerah sebesar Rp78 triliun dan dana desa sebanyak Rp28 triliun.
Penyakit akut birokrasi kita. Anggaran lebih suka ditumpuk ketimbang disalurkan ke masyarakat
Pada tahun ini, total APBD Riau mencapai Rp12,379 triliun, naik 30,38 persen dari APBD 2019 yang Rp9,494 triliun. Namun penyerapan anggaran baru 47 persen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved