Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Jalur Pendakian ke Gunung Ciremai Kembali Dibuka

Nurul Hidayah
10/8/2020 00:52
Jalur Pendakian ke Gunung Ciremai Kembali Dibuka
Wisata air terjun (curug) Putri, Palutungan, Kuningan, Jawa Barat yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai.(ANTARA/Dedhez Anggara)

JALUR pendakian Gunung Ciremai, Jawa Barat melalui Kabupaten Kuningan kembali dibuka. Namun, protokol kesehatan tetap diberlakukan bagi mereka yang ingin mendaki atai berkemah di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), Kuswandono, menjelaskan bahwa reaktivasi kegiatan pendakian dan berkemah dua hari satu malam dibuka sejak Sabtu, 8 Agustus 2020. "Namun untuk tahap awal, reaktivitasi penyelenggaraan wisata alam pendakian dan berkemah (dua hari satu malam) baru dibuka terbatas," ungkap Kuswandono, Minggu (9/8).

Untuk perkemahan, pihak BTNGC membatasi hanya 30 persen dari daya dukung dan daya tampung obyek wisata tersebut. Ada pun kuota harian jalur pendakian melalui Linggarjati yang tersedia saat ini 35 tenda di Transit Camp (TC) untuk 69 pendaki. Di jalur Linggasana, kuota harian tersedia 33 tenda di TC untuk 65 pendaki dan jalur Palutungan tersedia 75 tenda di TC untuk 149 pendaki.

Selain membuka pendakian dan berkemah, BTNGC juga mengumumkan peningkatan kuota kunjungan obyek wisata alam TNGC yang dibuka pada tahap I, untuk kegiatan trekking dan penyediaan makanan dan minuman. "Kami tingkatkan kuota kunjungannya dari 30 persen menjadi 50 persen," ungkapnya.

Ditambahkan Kuswandono, sekalipun telah dilakukan reaktivasi kegiatan  pendakian dan berkemah, serta peningkatan kuota kunjungan trekking dan
penyediaan makanan dan minuman, namun protokol kesehatan untuk  pencegahan penyebaran Covid-19 tetap dilakukan. "Tetap harus diterapkan
dengan disiplin," tegas Kuwandono.

Protokol kesehatan secara disiplin itu diterapkan untuk semua pihak yang terlibat. Mulai petugas pengelola wisata alam, baik dari BTNGC maupun mitra pengelola obyek wisata alam Gunung Ciremai serta pengunjung. "Protokol kesehatan juga diterapkan pada kegiatan wisata trekking, penyediaan makanan dan minuman, wisata berkemah dan pendakian," tegas Kuswandono.

Seluruh jalur pendakian dan wisata alam di Gunung  Ciremai sebelumnya ditutup sejak 17 Maret 2020 akibat merebaknya pandemi  Covid-19. Semula, penutupan hanya diberlakukan hingga 31 Maret 2020, namun kemudian diperpanjang. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya