Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Baru Dua Sekolah di Babel Diizinkan Beli Internet Dari Dana BOS

Rendy Ferdiansyah
06/8/2020 11:42
Baru Dua Sekolah di Babel Diizinkan Beli Internet Dari Dana BOS
Siswa mengerjakan soal matematika saat mengikuti pembelajaran dalam jaringan (daring).(ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

KEPALA Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung (Babel) Muhammad Soleh mengaku baru dua sekolah di Babel yang sudah menggunakan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) untuk membeli kuota internet 14 GB per siswa. Pembelian kuota internet untuk membantu sistem dalam pembelajaran daring atau online sesuai dengan arahan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

"Untuk saat ini baru SMAN 2 dan SMKN 3 di Pangkalpinang yang membagikan pulsa kepada siswa untuk pembelajaran daring," kata Soleh, Kamis (6/8).

"Kita akan berkoordinasi agat tidak menyalahi aturan mengenai hal ini, makanya baru SMNA 2 dan SMKN 3 yang kita izikan membelikan kuota internet dari dana BOS," lanjutnya.

Nantinya seluruh sekolah dipersilahkan menggunakan dana bos untuk beli kuota tetapi tetap disesuaikan dengan besaran dana BOS yang diterima sekolah masing-masing. Sementara. Kepala SMA Negeri 3 Pangkalpinang, Kunlistiani menyatakan pihaknya belum menerima petunjuk teknis penggunaan dana BOS yang diserahkan kepada orangtua murid untuk membeli kuota internet.

"Kalau ada juknis secara tertulis sekolah akan menindaklanjuti. Kalau imbauan tentu harus hati-hati, karena ketika sekolah diperiksa, harus ada dasar pengeluaran dana BOS yang harus dipertnggungjawabkan. Jika ada ketentuan juknis maka akan diikuti oleh sekolah," ujarnya.

Untuk pembelajaran online, pihak sekolah telah melaksanakan berbagi kuota, tetapi bukan ke orangtua siswa, karena rata-rata anak SMA memiliki ponsel sendiri.

baca juga: Kelompok Belajar Solusi Kendala Belajar Daring di Karawang

"Kalau ke siswa SMAN 3 sudah menerapkan. Kami menyiapkan kuota untuk siswa 14 Giga. Dan yang dibantu siswa tidak berkecukupan. Untuk tahun pelajaran baru ini, kita baru mendata siswa yang tidak memiliki perangkat IT-nya bisa belajar di lab dengan membawa surat izin dari orangtua bahwa orangtua mengizinkan anak belajar di sekolah. Saat ini di Pangkalpinang belum diizinkan untuk skeolah tatap muka," pungkasnya. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya