Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Mengusut Air Hitam di Citarum

Cikwan
05/8/2020 04:50
Mengusut Air Hitam di Citarum
Warga Menunjukan Ikan Mati di Sungai Citarum yang berbau dan berwarna hitam pekat.(MI/Cikwan)

PENJAGA Citarum bergerak di Karawang, Jawa Barat, kemarin. Pasalnya, air sungai mulai wilayah Klari berwarna hitam pekat dan bau.

Ketua Harian Satgas Citarum Harum, Mayjen (Purn) Dedi Kusnadi, memimpin tim. Ia menelusuri aliran dari Walahar hingga ke Klari. “Dari Walahar sampai Klari air Sungai Citarum masih bagus. Mulai Klari, air menghitam dan bau,” jelasnya.

Sampai penyelidikan tuntas, ia menduga ada tiga penyebabnya, yakni sedimentasi sungai naik ke permukaan, limbah industri, dan limbah rumah tangga.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Karawang Wawan Setiawan mengaku sudah mengambil sampel air untuk diteliti. “Hasilnya akan memperlihatkan penyebab kejadian ini.”

Di Kalimantan Selatan, untuk melestarikan kawasan hutan pegunungan Meratus, pemerintah provinsi telah membentuk sembilan Kesatuan Pengelolaan Hutan. Mereka bertugas di tingkat tapak dan bersinggungan langsung dengan hutan dan masyarakat.

“KPH akan menajdi ujung tombak pemerintah daerah untuk menyelesaikan konflik hutan, lahan kritis, deforestasi, kebakaran hutan, dan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan,” kata Kepala Dinas Kehutanan Hanif Faisol Nurofiq.

Luas areal pengelolaan hutan sembilan KPH ini seluas 1.403.761 hektare. Dinas Kehutanan juga memiliki satu UPT Taman Hutan Raya Sultan Adam yang membentang di dua kabupaten, yaitu Banjar dan Tanah Laut. Namun, dengan luas kawasan yang dijaga, total seluas 1,7 juta hektare. Jumlah dan kualitas personel yang ada masih sangat kurang. (CS/DY/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya