Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
Kepala Stasiun Klimatologi Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) Apolinaris Geru mengingatkan ancaman krisis air yang melanda sejumlah kabupaten di daerah itu akibat kemarau.
Kemarau mengakibatkan ketersediaan air tanah berkurang yang membuat pasokan air bersih ke rumah-rumah penduduk dan areal persawahan tadah hujan tersendat."Saat ini 100 persen dari zona musim di NTT berada dalam periode musim kemarau sehingga diperlukan kewaspadaan terakit ancaman bencana kekeringan," katanya lewat keterangan tertulis, Minggu (2/8).
Baca juga: Kapolsek Cineam Distribusikan Air Bersih Bagi Warga Tasikmalaya
Sesuai laporan Stasiun Klimatologi, potensi kekeringan meteorologis terjadi di daerah dengan hari tanpa hujan lebih dari dua bulan.
Daerah-daerah tersebut mengalami hari tanpa hujan sangat panjang dengan kategori kekeringan ekstrem, dilaporkan lebih dari 20 kecamatan yang tersebar tidak merata di delapan kabupaten dan satu kota.
Daerah yang mengalami kekeringan ekstrem yakni Ende, Kupang, Sikka, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote Ndao, Timor Tengah Selatan, Belu, dan Kota Kupang.
Plh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang, Susilowati juga mengingatkan potensi kebakaran lahan sebagai dampak kemarau.
Stasiun Meteorologi telah mengeluarkan peringatan dini terkait ancaman kebakaran lahan. Saat ini suhu udara di NTT antara 17-32 derajat celcius dan kecepatan angin antara 20-40 kilometer per jam, namun pada puncak kemarau Oktober-November suhu udara kadang naik sampai 35 derajat celcius.
Adapun hotspot atau titik panas masih terus bermunculan di wilayah NTT. Sesuai laporan BMKG, pada Minggu siang terpantau tiga hotspot
masing-masing di tiga kabupaten yakni Alor Timur di Alor, Wanakaka di Sumba Barat, dan Lewa di Sumba Timur dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen. (H-3)
"Kami mendistribusikan bantuan 10 ribu liter air bersih menggunakan dua unit water tank. Masing-masing lokasi sebanyak 5 ribu liter air bersih."
“Sampai hari ini belum ada permintaan, meskipun prakiraan musim kemarau sebenarnya sudah dimulai pada dasarian ketiga bulan Mei. Tapi kita siapkan,”
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
MEMASUKI musim kemarau, sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai mengalami kekeringan.
TERIK mulai menyengat. Seorang bocah laki-laki di Laimbaru, Desa Laindeha, Sumba Timur, masih berjibaku dengan jeriken lima liternya.
BPBD telah melakukan penyaluran air bersih ke sejumlah desa terdampak, namun beberapa wilayah tidak bisa dijangkau karena akses jalan rusak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved