Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Jelang Idul Adha, Masyarakat Aceh Sulit Dapatkan Elpiji 3 Kg

Amiruddin Abdullah
25/7/2020 16:57
Jelang Idul Adha, Masyarakat Aceh Sulit Dapatkan Elpiji 3 Kg
Pekerja memeriksa tabung elpiji 3 kg yang kosong di wilayah Lhokseumawe, Aceh.(Antara/Rahmad)

JELANG Idul Adha, stok elpiji 3 kilogram (kg) mulai langka di wilayah Aceh. Untuk mendapatkan tabung elpiji, warga bahkan harus mencari ke kios tidak resmi.

Walaupun ada stok, harganya sudah melambung tinggi, yakni Rp 27-35 ribu per tabung ukuran 3 kg. Padahal, harga eceran tertinggi elpiji 3 kg di tingkat penyalur berkisar Rp 18 ribu.

Berdasarkan pantauan Media Indonesia dalam tiga hari terakhir di Kabupate Pidie, untuk membeli satu tabung elpiji 3 kg sangat sulit. Ada dugaan kelangkaan elpiji disebabkan permainan distributor dan pemilik pangkalan pengecer.

Baca juga: Konsumsi Elpiji 3 Kg di Sumut Naik 3,2 Persen

Sebab, mereka cenderung menjual stok elpiji 3 kg ke kios tidak resmi. Alhasil harga elpiji 3 kg di pasaran melambung. Biasanya, elpiji 3 kg diangkut dari distributor ke pengecer ilegal pada malam hari.

Untuk mengelabui petugas, mereka menggunakan mobil tertutup, atau menutup bagian belakang mobil dengen terpal. “Selain itu, segel penutup tabung juga dilepaskan. Seolah-olah tabung dalam keadaan kosong," tutur Muslim, tokoh masyarakat di Kabupaten Pidie, Sabtu (25/7).

Di Kota Lhokseumawe, kelangkaan tabung elpiji 3 kg sudah terjadi dalam dua pecan terakhir. Ketika warga mencari ke pangkalan, penjual mengklaim stok elpiji habis. Anehnya, pasokan dari distributor ke pangkalan hanya dijual dalam waktu satu jam.

Baca juga: Pertamina Pastikan Ketersedian LPG dan BBM Aman

"Pangkalan selalu beralasan gas sudah habis, atau gas diberi sedikit dari distributor pertamina. Anehnya, kalau kita beli di pangkalan resmi barangnya sudah habis. Tapi ketika membeli di pengecer liar dengan harga Rp 35 ribu, barangnya ada," ujar Abdullah,  warga Kota Lhokseumawe.

Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Aceh Utara. Pemilik pangkalan  lebih leluasa menjual elpiji 3 kg ke kios atau pengecer tidak resmi. Warga berharap pemerintah menindak tegas oknum yang bermain dalam penjualan elpiji kg. Apalagi jelang Idul Adha, kebutuhan masyarakat terhadap gas semakin tinggi.(OL-11)

 




Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya