Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

ULM Buka Jalur Khusus Bagi Warga Adat Pegunungan Meratus

Denny Susanto
25/7/2020 09:19
ULM Buka Jalur Khusus Bagi Warga Adat Pegunungan Meratus
Rektor ULM Banjarmasin Prof Sutarto (baju biru) saat menerima kunjungan Ketua Kumdatus, Boejamin Uhil(MI/Denny Susanto)

UNIVERSITAS Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin membuka kesempatan bagi warga adat (suku dayak) Pegunungan Meratus untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri (PTN) tersebut melalui jalur khusus.

Program kesempatan kuliah di ULM Banjarmasin bagi warga suku dayak Meratus ini bertujuan untuk pemerataan kesempatan pendidikan tinggi bagi warga pedalaman.

"Sudah ada kesepakatan kerja sama dengan pihak ULM dan dalam waktu dekat akan ditindaklanjuti dengan MoU terkait penerimaan mahasiswa yang berasal dari masyarakat adat atau suku dayak Meratus," kata Ketua Perkumpulan Masyarakat Dayak Meratus (Kumdatus) Boejamin Uhil, Sabtu (25/7).

Kumdatus telah mengusulkan sepuluh orang warga lulusan SMA asal Pegunungan Meratus untuk dapat diterima sebagai mahasiswa ULM. Boejamin mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kebijakan ULM yang memberikan kesempatan bagi warga Suku Dayak untuk menempuh pendidikan di PTN.

"Kerja sama ini sangat membantu agar nantinya SDM masyarakat adat atau pegunungan dapat lebih baik. Kami ingin generasi muda suku dayak mampu berperan dalam pembangunan," ujar Boejamin.

Baca juga:  Geopark Meratus Mulai Bersolek

Diakuinya, selama ini angka putus sekolah sangat tinggi dan hanya segelintir dari mereka yang bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Ada banyak faktor penyebab antara lain faktor ekonomi, kemampuan akademik, budaya seperti ikut orang tua bertani atau berladang.

"Banyak juga yang memilih menikah atau juga tidak bisa hidup merantau," tambahnya.

Kawasan Pegunungan Meratus tersebar di tiga provinsi Kalimantan yaitu Kalsel, Kalteng dan Kaltim. Di Kalsel, pegunungan ini membelah sembilan kabupaten. Warga Suku Dayak Meratus hidup dalam wilayah yang disebut Balai Adat. Ada ratusan balai adat yang tersebar di Pegunungan Meratus.

Rektor ULM Banjarmasin Prof Sutarto menegaskan program ini merupakan bagian dari kewajiban ULM untuk membangun SDM berpendidikan tinggi, dan secara khusus memberikan kesempatan kepada anak-anak Pengunungan Meratus.

"Mereka kami masukan dalam kebijakan afirmasi agar peluang diterima lebih terbuka. Dengan kebijakan ini saya berharap semakin banyak anak-anak Pengunungan Meratus yang bisa kuliah di ULM," tuturnya.

Saat ini ULM menerima rekomendasi sekitar 10 orang dan ditargetkan bisa lebih dari 20 orang setiap tahun. Diharapkan setelah selesai kuliah, mereka dapat kembali ke kampung halamannya membangun masyarakat dan daerahnya kawasan Pegunungan Meratus yang merupakan aset bagi umat manusia.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya