Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DEDE, 44 sedih saat tahu bantuan sosial tunai (BST) program jaring pengaman sosial untuk menanggulangi dampak ekonomi akibat pandemi virus korona dari Kementerian Sosial (Kemensos) dipotong pihak desa. Warga Kampung Lebak Lisung, RT 04/06, Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat mestinya menerima bantuan senilai Rp1,8 juta untuk jatah 3 bulan. Namun oleh pihak desa dipotong sebesar Rp1,2 juta sehingga ia hanya menerima Rp600 ribu.
Padahal, Dede dan suaminya sudah berniat menggunakan uangnya untuk membeli keperluan sekolah kedua anaknya serta merenovasi rumah yang nyaris ambruk. Alhasil, harapan membahagiakan anak dan memperbaiki rumah pun jadi sirna.
"Pasrah, mungkin bukan rezeki saya. Dalam hati, saya sedih, kecewa tapi mau gimana lagi, ikhlaskan saja karena uangnya nggak bisa balik lagi," kata Dede ditemui di rumahnya, Rabu (22/7).
Awalnya, dia menceritakan sangat senang ketika mendapat kabar bakal menerima bantuan. Dede pun bersemangat berangkat ke kantor desa pada Rabu (15/7) lalu untuk bersama-sama warga lainnya mencairkan bantuan di Kantor Pos Sindangkerta.
Namun tak disangka, pada sore hari ketika hendak pulang dari Kantor Pos, salah seorang oknum pegawai desa meminta jatah bantuan sebesar Rp1,2 juta. Sebelumnya, ia pun sempat diminta menandatangani surat pernyataan yang tidak tahu isi suratnya.
"Ketika disuruh tanda tangan, ya saya nurut saja. Tapi enggak tahu maksudnya buat apa, enggak tahu kalau mau dipotong. Ketika naik mobil, tiba-tiba saya kaget karena salah satu pegawai desa nyuruh saya setorkan uang Rp1,2 juta, kalau cuma Rp600 ribu ibu bisa terima," ucapnya.
Suami Dede, Budi Hidayat sudah mencoba meminta penjelasan kepada orang yang mengantarkan istrinya mencairkan bantuan tersebut. Namun orang yang disebut-sebut sebagai perwakilan dari pihak desa itu tidak memberikan jawaban yang memuaskan.
"Dia enggak ngomong alasan pemotongan," kata Budi.
Dikonfirmasi, Sekretaris Desa Baranangsiang, Iwan Saputra membenarkan jika pihak desa melakukan pemotongan bantuan kepada warga. Dia berdalih, hal itu sesuai kesepakatan karena akan dibagikan kepada warga yang tidak mendapat bantuan.
"Sudah ada kesepakatan dengan warga penerima bantuan, mereka juga menandatangani surat pernyataan," bebernya.
Iwan menyebutkan, total ada 24 warga yang bantuannya dipotong pihak desa. Besaran pemotongan berbeda-beda setiap warga berdasarkan kesanggupan dan keikhlasan.
"Pemotongan bantuan uang tunai berbeda-beda, ada yang Rp1 juta, Rp1,2 juta," ungkap Iwan.
Sementara itu, Dede serta suaminya salah satu keluarga yang layak terima bantuan, rumah ukuran 5 x 7 meter yang dihuni suami dan dua orang anak dinilai sangat memprihatinkan. Dindingnya yang hanya terbuat dari anyaman bambu dan kayu papan seadanya sehingga selalu bocor jika turun hujan.
baca juga: Warga Nagan Raya Protes Istri dan Aparat Desa Terima BST
Hanya bekerja sebagai buruh yang berpenghasilan tidak pasti, niat mereka untuk memperbaiki rumah secara mandiri tak pernah kesampaian karena untuk makan sehari-hari saja sulit. Bahkan hutang ratusan ribu ke warung hingga saat ini belum bisa dibayarkan. Tidak ada perabot maupun peralatan elektronik mewah di rumah tersebut, hanya ada televisi 14 inci untuk sarana hiburan keluarga. (OL-3)
Untuk itu, Ombudsman Jakarta meminta Pemprov bisa memberikan bansos yang lebih baik kepada warga selama masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Pemprov DKI Jakarta masih mengikuti arahan pemerintah pusat terkait BST yakni hanya diberikan empat kali masing-masing sekali di empat bulan.
Dinas Sosial DKI membuka layanan pengaduan terhadap warga yang menemukan pelanggaran.
SPRI memastikan ratusan keluarga tersebut belum menerima jenis bansos apapun selama pandemi covid-19. Aduan itu pun sudah disampaikan ke Dinsos DKI Jakarta.
BST di Jakarta memang terbagi dua yakni yang diberikan oleh Pemprov DKI berasal dari APBD DKI dan diberikan oleh PT Pos Indonesia yang berasal dari APBN.
JakOne Erte merupakan aplikasi layanan kepengurusan lingkungan di tingkat rukun tetangga (RT) dengan berbagai fitur yang memudahkan pengurus RT dalam melayani warganya.
Kehadiran sejumlah tempat wisata yang terencana dan representatif telah menjadikan Kota Baru Parahyangan sebagai destinasi liburan unggulan di Kabupaten Bandung Barat.
Jumlah bilik dan kotak suara yang diterima sesuai dengan total tempat pemungutan suara (TPS) di Bandung Barat
Setelah DCT ini ditetapkan, maka ratusan calon legislatif (caleg) tersebut akan mengikuti tahapan masa kampanye yang dimulai 28 November 2024 hingga 10 Februari 2024
Sejak seminggu lalu, Asep, pemilik rumah, tidak lagi bisa tinggal di rumahnya, karena rusak diterjang angin kencang
Bencana alam tersebut menyebabkan Mamay dan keluarganya harus mengungsi
Pada pemilu 2019 lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat tingkat partisipasi pemilih di wilayah selatan hanya mencapai 70%-72%
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved