Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Kepala Balai Taman Nasional (TN) Matalawa, Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, gencar melakukan sosialisasi manfaat hutan bagi masyarakat untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sosialisasi dilakukan lewat berbagai media di antaranya pemutaran film mengenai taman nasional.
"Kita sampaikan bahwa hutan ini bukan buat petugas, melainkan buat masyarakat. Kalau rusak, mesyarakat akan rugi karena anak-anak dan cucu mereka tinggal di situ," kata Kepala Balai Taman Nasional Matalawa, Memen Suparman, Selasa (21/7).
Baca Juga: Antisipasi Karhutla Tetap Prioritas di Tengah Pandemi Covid-19
Pemutaran film dan sosialisasi pentingnya menjaga kelestarian hutan digelar di lokasi-lokasi yang selama ini rawan kebakaran.
Kegiatan tersebut dinilai membuahkan hasil karena titik-titik hotspot terus berkurang. Selama Selasa, tidak ada laporan hotspot. Sedangkan selama pekan lalu, satelit memantau tiga titik hotspot. Namun setelah diperiksa hanya satu titik yang terjadi kebakaran.
"Kita terus berupaya, teman-teman siang melakukan penyuluhan, malamnya ada pemutaran film di beberapa lokasi yang rawan," tambahnya.
Baca Juga: Anggaran Pemprov Sumsel Cegah Karhutla Naik lebih 20 Kali Lipat
Upaya lainnya pemberdayaan masyarat dengan memanfaatkan hasil hutan bukan kayu. Masyarakat diajak untuk memanfaatkan zona tradisional dengan menanam tanaman seperti jahe, kemiri, dan pinang, sekaligus menjaga kawasan tersebut dari ancaman kebakaran.
Kegiatan lain adalah melakukan patroli bersama pihak kopolisian dan TNI. Namun sejauh ini, belum ada pelaku pembakaran hutan dan lahan yang tertangkap. (PO/OL-10)
Motivasi diberikan kepada para peserta MPLS di sela-sela kunjungannya ke Flores Timur selama dua hari
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved