Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Wisata Alquran Raksasa Palembang Dibuka Kembali

Dwi Apriani
19/7/2020 15:50
Wisata Alquran Raksasa Palembang Dibuka Kembali
Gubernur Sumsel Herman Deru kembali membuka lokasi wisata religi Bayt Al Qur'an Al Akbar di Palembang, Sumsel, Minggu (19/7).(MI/DWI APRIANI)

AKIBAT merebaknya pandemi virus korona (covid-19) di Sumatra Selatan sejak Maret 2020 lalu, berbagai lokasi wisata di daerah tersebut tutup atau berhenti beroperasional. Termasuk di antaranya Bayt Al-Qur'an Al Akbar atau wisata  religi Alquran Raksasa Palembang yang berada di Jalan M Amin Fauzi Kelurahan Suak Bujang Kecamatan Gandus, Palembang.

Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Herman Deru membuka kembali secara resmi lokasi wisata religi tersebut.. Bukan hanya karena saat ini Sumsel sudah menyongsong adaptasi kebiasaan baru, namun juga karena keseriusan pemerintah provinsi untuk menjadikan Sumsel sebagai daerah yang lebih religius.

Baca juga: Jatim Incar Wisatawan Domestik Hadapi New Normal

Selain mendorong Sumsel menjadi daerah religius, pembukaan kembali Bayt Al Qur'an Al Akbar tersebut tentu akan mendongkrak pertumbuhan pariwisata khususnya pariwisata religi di Sumsel di tengah wabah covid-19 saat ini.

"Wisata religi Al Qur'an Al Akbar ini memang harus di buka kembali. Tapi harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan," kata dia, Minggu (19/7).

Menurutnya, Bayt Al Qur'an Al Akbar merupakan pusat wisata religi yang edukatif untuk masyarakat. Oleh sebab itu, peningkatan Bayt Al Qur'an Al Akbar harus terus dilakukan agar masyarakat bisa terus menikmati seni religi yang sangat luar biasa tersebut.

"Ini wahana edukatif dan religi. Tentu harus terus dikembangkan untuk keberlangsungannya. Pemprov Sumsel sendiri akan mendukung keberlangsungannya," paparnya.

Tidak hanya itu, Herman Deru juga akan kembali membuka seluruh pesantren di Sumsel yang sempat diliburkan sementara akibat merebaknya wabah covid-19.

"Setelah ini kita akan buka kembali pesantren di Sumsel yang jumlahnya ratusan secara serentak," bebernya.

Namun, lanjutnya, saat ini dirinya masih melihat kesiapan pesantren tersebut, termasuk dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Kita juga tidak mau kegiatan belajar mengajar itu terhenti. Jangan sampai penerua bangsa ini buta aksara Alquran. Tentu protokol kesehatannya harus siap juga. Kita harus waspada namun tetap jangan berlebihan," terangnya.

Sementara itu, penggagas dan pembuat Bayt Al Quran Al Akbar, Syofwatillah Mohzaib mengatakan, dibukanya kembali Bayt Al Qur'an Al Akbar tersebut langkah awal untuk membuat Sumsel kembali bangkit di tengan pandemi ini.

"Selama kurang lebih empat bulan Bayt Al Qur'an ini kita tutup. Alhamdulillah hari ini dibuka kembali. Pandemi Ini merupakan tantangan untuk kita. Kita harus semangat. Mudah-mudahan ini menjadi langkah awal untuk Sumsel kembali bangkit," tuturnya.

Dia menjelaskan, melalui Bayt Al Qur'an Al Akbar, pihaknya juga tentu akan mendorong program yang telah dicanangkan Pemprov Sumsel khususnya dalam bidang keagamaan seperti program satu desa satu rumah tahfiz.

"Bukan hanya kita, jaringan santri Indonesia yang berada di Sumsel juga akan mendukung program yang tengah di jalankan Pemprov Sumsel," pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya