Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Warga Susah Diatur, Bali Kembali Menutup 2 Lokasi Car Free Day

Arnoldus Dhae
18/7/2020 11:42
Warga Susah Diatur, Bali Kembali Menutup 2 Lokasi Car Free Day
Petugas mengecek suhu warga yang mengikuti car free day di Lapangan Renon, Kota Denpasar.Namun kini CFD ditiadakan karena banyak pelanggaran(MI/Ruta Suryana )

KEPALA Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Darmadi mengungkapkan sesuai hasil evaluasi pembukaan car free day (CFD) di kawasan Renon Denpasar, diketahui masyarakat ternyata susah diatur. Kerumunan sudah terjadi dimana-mana.

"Kami menilai jika belum saatnya CFD dibuka untuk sementara karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mengatur jarak dan mematuhi protokol kesehatan di CFD. Kerumunan pasti terjadi dan tidak bisa dihindarkan. Inilah yang kita khawatirkan," ujarnya, Sabtu (18/7). 

Itulah sebabnya, pihaknya sudah mengerahkan seluruh kekuatan untuk membantu Pemkot Denpasar agar lokasi CFD dijaga ketat untuk meminimalisir penularan Covid-19. Berdasarkan hasil pemantauan Minggu sebelumnya Pemprov Bali sudah membuka akses untuk umum, dua lokasi CFD di Kota Denpasar dipenuhi warga.

Hal ini bisa dimaklumi karena dua lokasi tersebut ditutup untuk umum hampir  empat bulan. Saat dibuka, ternyata warga tidak menaati protokol kesehatan. Ada waga bergerombol, berkerumun di tempat jajan, salah menggunakan masker seperti tidak menutup semua bagian hidung serta tidak mencuci tangan. 

"Yang paling mengkhawatirkan banyak pedagang acung, makanan, jajan, dagang buah dan sejenisnya. Mereka mengundang kerumunan orang untuk belanja. Dan ini tidak bisa dihindari," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar I Ketut Sriawan. Ada dua lokasi di Kota Denpasar yang dijadikan tempat CFD yaitu Lapangan Puputan Renon dan Kawasan Taman Kota Lumintang Denpasar. Setelah Bali umumkan dibuka, maka Pemkot Denpasar mencoba membuka kembali dua lokasi CFD walau hanya simulasi.

"Setelah kita buka CFD di dua lokasi tersebut, pengunjung membludak.Jumlahnya ribuan dan susah diatur. Pengumuman melalui pengeras suara juga tidak efektif. Yang paling mengesalkan itu adalah kerumunan dan penggunaan masker yang tidak optimal," urainya.

Padahal petugas sudah berkeliling mengumumkan pengetatan protokol kesehatan tapi sepertinya sulit untuk diindahkan.

baca juga: Kejari Balikpapan Dorong Aturan Penggunaan Masker

Dengan pertimbangan tersebut Pemkot Denpasar akhirnya kembali menutup dua titik CFD tersebut. Saat pembukaan awal saja, ada sekitar 5 ribu warga mendatangi dua lokasi tersebut. Kondisi ini sangat berbahaya karena kasus positif di Kota Denpasar dan Bali umumnya belum menunjukan penurunan tetapi malah sebaliknya terus meningkat. Dikhawatirkan akan terjadi ledakan kasus positif di Bali bila kondisi ini terus dibiarkan. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya