Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ekspor Sumsel Naik Tipis

Dwi Apriani
15/7/2020 22:05
Ekspor Sumsel Naik Tipis
Kepala BPS Sumsel, Endang Tri Wahyuningsih(MI/Dwi Apriani)

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) mencatat ekspor di wilayahnya mulai naik tipis pada bulan Juni 2020 dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini didukung oleh peningkatan pada komoditas andalan yakni karet, CPO, dan kertas tisu.

Berdasarkan data yang dilansir BPS Sumsel, nilai ekspor Sumsel pada Juni 2020 mencapai US$245,72 juta. Ada kenaikan sebesar 2,03 persen dibandingkan Mei 2020 yang senilai US$240,84 juta.

Kepala BPS Sumsel, Endang Tri Wahyuningsih mengatakan peningkatan ekspor tersebut seiring mulai berlakunya adaptasi kebiasaan baru dan re-opening ekonomi di sejumlah negara tujuan.

"Tidak apa-apa ekspor naiknya tipis-tipis, nanti kalau diakumulasikan bisa besar juga," ujar Endang, Rabu (15/7).

Endang mengatakan peningkatan ekspor tersebut untuk tujuan negara Malaysia, Amerika Serikat, dan Tiongkok. Ketiga negara tersebut merupakan pasar utama untuk komoditas karet, CPO, bubur kayu/pulp, dan kertas tisu.

Baca juga: Ekspor Kapulaga Sumut Justru Melonjak di Tengah Pandemi

Jika menelisik catatan BPS, kenaikan tertinggi terjadi pada komoditas karet yang mencapai 20,38 persen (month to month/mtm). Pada Mei 2020, ekspor karet tercatat US$58,60 juta sementara pada Juni melejit jadi US$78,98 juta.

Selanjutnya, kenaikan juga terjadi pada minyak sawit dan fraksinya sebesar 13,03 persen dari semula US$2,31 juta menjadi US$15,33 juta.

Endang menambahkan ekspor nonmigas Sumsel pada Juni juga menunjukkan perkembangan yang dinamis, di mana pihaknya memantau adanya ekspor produk farmasi (obat) dari provinsi itu.

"Ini menunjukkan bahwa Sumsel juga memproduksi obat-obatan dan saat ini masuk sebagai 10 komoditas dominan bagi ekspor nonmigas," tambahnya.

Tak hanya itu, kata dia, di sektor pertanian pun Sumsel memiliki potensi ekspor yang cukup cerah. Salah satunya berasal dari komoditas kelapa.

"Ekspor kelapa bukan hanya santan, tapi tempurungnya juga dicari orang. Ini potensi yang bisa digali," ucap Endang.

Bahkan, imbuhnya, ekspor dari sektor pertanian meroket hingga 469,12 persen dari semula US$0,73 juta menjadi US$4,15 juta. "Namun, kontribusi sektor tersebut masih rendah, yakni hanya 0,84 persen, ketimbang sektor industri yang menguasai 74,55 persen ekspor Sumsel," pungkasnya. (OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya