Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Kebakaran Hutan dan Lahan di Lembata Terpantau di Lima Titik

Alexander P. Taum
15/7/2020 20:31
Kebakaran Hutan dan Lahan di Lembata Terpantau di Lima Titik
Kebakaran Hutan Dan Lahan di Lembata Terpantau di Lima Titik.(MI/Alexander P. Taum)

Kebakaran hutan dan lahan mulai terpantau di Lima titik di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Menurut Pihak UPT Kesatuan pengelola Hutan Kabupaten Lembata, kebakaran hutan dan lahan terpantau di wilayah Tanjung Baja, Kecamatan Omesuri, Bobu Kecamatan Lebatukan, Bukit Doa, dan Belobatang di kecamatan Nubatukan dan Mahal di Wilayah Kedang. Kebakaran hutan dan lahan itu akhirnya padam dengan sendirinya, setelah menghanguskan belasan hektare lahan.

Menurut pantauan Media Indonesia, Rabu (15/7/2020), kebakaran hutan di padang Baja itu jauh dari jalan utama. Kebakaran lahan itu menghanguskan rumput yang sedang mengering akibat musim kemarau hingga belasan hektare lahan. Akibatnya, belasan hektar lahan di daerah padang rumput itu hangus terbakar, menyisahkan lahan tandus hitam karena terbakar.

''Benar kebakaran lahan di Tanjung Baja, Kecamatan Buyasuri. Tim akan diterjunkan ke sana besok untuk memantau kerugian dan luasan lahan yang terbakar. Diperkirakan luas lahan tebakar mencapai belasan hektare,'' ujar Kepala UPT KPH Lembata, Linus Lawe.

Disebutkannya, selain wilayah Baja, kebakaran hutan dan lahan juga terpantau di Bobu Kecamatan Lebatukan, Bukit Doa, dan Belobatang di Kecamatan Nubatukan dan Mahal di Wilayah Kedang. Pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan pihak Polres Lembata guna mengatasi kebakaran hutan dan lahan.

Sementara itu, Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika, Rabu (15/7/2020) merilis data sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami kekeringan Metrologis.

Data yang dirilis Kedeputian Bidang Klimatologi, BMKG itu menunjukkan, wilayah kabupaten Lembata berpotensi mengalami kekeringan metrologis dengan kategori Siaga. Kabupaten Lembata menjadi salah satu dari 11 Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan kategori Siaga.

Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Lembata, Linus Lawe, Rabu (15/7/2020), menjelaskan, besok (Kamis, 16/7/2020), pihaknya baru akan menurunkan tim untuk memantau dampak kebakaran hutan perdana di Kabupaten Lembata itu.

Disebutkan, koordinasi juga sedang dibangun bersama Pemkab Lembata guna bersama-sama mengantisipasi dampak kekeringan terhadap sektor pertanian yaitu berkurangnya pasokan air pada lahan pertanian. Antisipasi juga dilakukan pada sektor lingkungan, yaitu meningkatnya potensi kebakaran hutan dan lahan dan berkurangnya sumber air untuk kebutuhan rumah tangga. (PT/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya