Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PENULARAN Covid-19 di Sumatra Utara makin meluas. Bahkan Gugus Tugas mencatat dalam tiga hari terakhir secara rerata muncul lebih dari 125 kasus positif setiap hari.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara Aris Yudhariansyah mengungkapkan, sampai dengan pukul 16.00 WIB, Jumat (10/7), jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di provinsinya sebanyak 260 orang.
"Sedangkan pasien positif sebanyak 2.197 orang, sembuh sebanyak 526 orang dan meninggal sebanyak 116 orang," tuturnya, Jumat (10/7).
Baca juga: Akui Kecolongan Klaster Baru Covid-19, Emil Berlakukan PSBM
Itu artinya terdapat penambahan pasien positif sebanyak 112 orang dari sehari sebelumnya, Kamis (9/7), yang berjumlah 2.085. Pada hari itu juga, jumlah pasien positif bertambah 109 orang dan sehari sebelumnya lagi penambahan mencapai 155 orang. Sehingga jika dirata-ratakan dalam tiga hari terakhir jumlah pasien positif bertambah lebih dari 125 orang setiap hari.
Padahal, dalam empat hari sebelumnya, secara harian jumlah pasien positif di Sumut bertambah tidak lebih dari 45 orang. Jika diakumulasikan, jumlah rata-rata penambahan pasien positif dalam empat hari sebelumnya hanya sekitar 25 orang.
Lonjakan kasus positif dalam tiga hari terakhir sangat tidak sebanding dengan jumlah pasien sembuh yang hanya rata-rata 11 orang setiap hari.
"Jumlah pasien sembuh memang selalu bertambah, tetapi pasien positif juga bertambah," ujar Aris.
Karena itu ia kembali menegaskan imbauan kepada masyarakat untuk lebih disiplin menegakkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, khususnya penggunaan masker.
Secara medis, penggunaan masker akan cukup efektif menekan penularan virus ini, baik dari sisi mereka yang sehat maupun yang sudah tertular.
Sejumlah penelitian, kata Aris, menyebutkan bahwa seseorang yang di dalam tubuhnya terdapat virus dan tidak menggunakan masker, maka orang di sekitarnya memiliki peluang tertular sampai 75%.
Penularan itu berasal dari percikan ludah dan droplet yang mengenai semua benda. Sebaliknya, dengan menggunakan masker angka penularan juga bisa ditekan hingga 75%.
"Inilah mengapa menggunakan masker menjadi penting dan kami tidak akan bosan untuk mengingatkan," kata Aris.
Selain melindungi diri dari cemaran droplet secara langsung, lanjutnya, cemaran pada benda sekitar juga perlu untuk diwaspadai. Hal ini menjadi alasan utama mengapa rajin mencuci tangan dengan sabun juga sangat penting.
"Mencuci tangan dengan sabun bisa membunuh, merusak, mematikan virus ketika kita tidak sengaja menyentuh benda-benda yang tercemar virus," jelas dia.
Hal lain yang tidak boleh dilalaikan juga adalah menjaga jarak dengan orang lain 1-2 meter. Terlebih menjelang penerapan New Normal yang mana mobilitas masyarakat mulai meningkat dan banyak tempat-tempat publik sudah dibuka kembali. (OL-8)
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
"Saat dunia semakin tidak menentu, kalau dibilang pusing tujuh keliling. Tapi saya yakin badai pasti berlalu. Paling penting karyawan semua sehat, dan bisa kerja" ujar Chandra.
"Tentu ini bantuan yang luar biasa, yang sangat kita butuhkan saat ini. Masker pelindung dengan spesipikasi yang bagus."
Diinformasikan pihak keluarga, saat ini dokter Handoko masih dalam kondisi sadar meski komunikasi sangat dibatasi.
Pasien positif korona ini adalah bagian dari rombongan umrah berjumlah 24 orang. Saat ini pengawasan terhadap 23 orang lainnya sedang dilakukan sampai 19 Maret atau masa inkubasi virus berakhir
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved