Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Metamorfosa Kehidupan Bos Makko Group

Mediaindonesia.com
08/7/2020 13:20
Metamorfosa Kehidupan Bos Makko Group
Bos Makko Group Christopher Sebastian saat mempromosikan salah satu produk usahanya.(Dok.Makko Group )

SAAT ini orang mungkin tahu Christopher Sebastian sebagai pengusaha. Faktanya memang, dia memiliki sejumlah usaha, dari mulai bengkel otomatif, restoran dan sebagainya.

Namun sebelum seperti sekarang, pria kelahiran 11 Januari itu mengaku harus berjuang hidup dan mati. Betapa tidak? Ia sempat memiliki ketergantungan pada narkoba dan bahkan menjadi bandar dari obat terlarang tersebut.

“Kesuksesan ini tidak lepas dari pengalaman hidup di masa lalu. Saya sempat direhabilitasi akibat penggunaaan narkoba. Bahkan terjerumus ke dalam dunia hitam dengan menjadi bandar narkoba, bandar judi bola. Semua itu akibat pergaulan yang buruk dan berpisahnya kedua orang tua. Saya bahkan sempat di penjara dua kali akibat narkoba," tutur peraih Rekor Otomotif Indonesia (ROI) tersebut.

Namun tiba-tiba segalanya berubah.  Saat berada di pusat rehabilitasi, ia seperti menemukan jalan hidup baru. Dia pun akhirnya memutuskan untuk meninggalkan narkoba dan merintis karier sebagai pebisnis.

Selepas dari pusat rehabilitiasi, Christopher mengaku bekerja di salah satu anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk. Di perusahaan itu ia bekerja di bagian advertising atau perikalanan. Ia juga pernah bekerja di distributor kebutuhan hotel dan restoran seperti sabun dan sampo sekitar 1-2 tahun.

"Berawal dari Tangerang, Banten, aku mulai membuka bisnis kaca film mobil dan mimpi itu menjadi kenyataan. Kesuksesan besar yang aku raih hingga lahirlah Makko Group yang di kenal hingga hari ini. Tahun 2019, Makko Group sudah memiliki ratusan pelanggan yang tersebar di penjuru Indonesia," papar Christopher

Kini Christopher memang boleh sedikit membusungkan dada. Sebab ia merupakan  salah satu pemegang lisensi tujuh merek kaca film ternama yakni First Klass, Masterpiece, 02, Blacklist, Signature, Johnson, dan 3M. Selain menjadi distributor, ia juga memiliki toko grosir kaca film, merek karpet mobil PVC coil sendiri bernama First Class, dan kemitraan bengkel perawatan mobil.

"Selain bisnis di bidang otomotif, aku juga memiliki 5 bisnis di bidang kuliner seperti restoran Ayam Bebek Angsa Masak di Kuali yang sudah mencapai 30 cabang. Restoran mie Mie & You, Pandalicious, Gluk Gluk Gluk ahhh, dan Boba Pan," ujar Christopher. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya