Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TIM Keuskupan Ruteng dan Bupati Manggarai Timur, Andreas Agas terus membahas masalah rencana pembangunan pabrik semen di Luwuk dan penambangan batu gamping di Lengko Lolok. Rencana kehadiran pabrik semen dan penambangan batu bisa merusak alam dan lingkungan. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Pusat Pastoral (Pupas), Romo Martin Chen dalam keterangan tertulis, Selasa (7/7).
Tim keuskupan Ruteng beranggotakan Vikep Borong Rm. Simon Nama, Vikep Reo Rm. Herman Ando, Direktur Puspas Rm. Martin Chen, Komisi JPIC Keuskupan Rm. Marten Jenarut, JPIC SVD P. Simon Suban, SVD, JPIC OFM P. Johny Dohut, OFM, dan Valens Dulmin. Menurutnya ada beberapa perbedaan pendapat bupati dan tim keuskupan terhadap kemauan bupati tanpa melihat efek di kemudian hari.
Dalam pertemuan itu Bupati Ruteng mengatakan bahwa bupati telah memberikan izin lokasi untuk pabrik semen Luwuk seluas 298 hektare. Sedangkan izin eksplorasi batu gamping diberikan oleh Pemprov NTT.
"Bupati juga menyampaikan dampak ekonomi yang bakal diperoleh dari pabrik semen ini terhadap PAD sebesar Rp48 miliar hingga Rp50 miliar per tahun. Selain itu,
dampak penyediaan lapangan kerja untuk sekitar 400 warga setempat. Keuntungan ekonomi lainnya berupa sarana jalan serta geliat ekonomi yang ditimbulkan oleh pabrik semen tersebut," ujar Romo Martin Chen.
Bupati juga berjanji akan mengawal amdal dan mencari informasi akurat dan ilmiah dari para ahli geologi bila pertambangan itu mengancam kerusakan lingkungan terutama karst karena di wilayah itu akan ditambang gamping untuk bahan semen. Bupati juga setuju usulan anggota tim agar Pemkab Manggarai Timur mengajukan Kawasan Bentangan Alam Karst terhadap wilayah tersebut bila fakta-fakta mendukung keberadaan karst tersebut. Selain penambangan, Pemkab Manggarai Timur akan mengembangkan pertanian organik, peternakan, perikanan dan tenun.
Sedangkan tim Keuskupan menanggapi rencana bupati Manggarai Timur, tim Keuskupan tetap berpegang pada pentingnya pembangunan manusia yang integral, tidak terbatas pada aspek kesejahteraan ekonomi.
"Selain itu, pembangunan tersebut harus terkait dengan perlindungan dan pelestarian lingkungan," terang Romo Martin Chen.
Tim Keuskupan meminta bupati untuk cermat dan sungguh-sungguh menimbang dampak negatif dari proyek batu gamping dan semen. Termasuk dampak ekologis, kerusakan kawasan Karst, dampak ekonomi dan ketegangan sosial.
"Tambahan PAD Rp48 miliar hingga Rp50 miliar per tahun harus dikalkulasi dengan cermat. Apa yang menjadi jaminan hal ini?" tambahnya.
baca juga: Tolak Pabrik Semen di Matim, Viktor: NTT Butuh Semen
Menurutnya bupati juga mengetahui adanya gesekan sosial di masyarakat baik pro dan kontra kehadiran pabrik semen dan penambangan batu tersebut.
"Tentu tugas bupati untuk menciptakan keharmonisan dan suasana nyaman masyarakat. Bupati berjanji memperhatikan dan melindungi kelompok menolak yang minoritas. Beliau mengingatkan pihak ketiga untuk tidak menimbulkan ketegangan dan konflik di wilayah itu," pungkasnya. (OL-3)
Cafe Dapur Inches berlokasi di Pantai Harnus kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Yuk dukung film Women from Rote Island, film karya sineas Jeremias Nyangoen.
Ada versi untuk anak-anak dengan gerakan lebih mudah, sedangkan untuk lansia meminimalisir risiko cedera
Insan Bumi Mandiri dan ASEAN Foundation memberdayakan masyarakat di wilayah pedalaman, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Untuk mendorong daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Bentoel Group meluncurkan program Bangun Karya.
Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting, mengapresiasi kolaborasi antara PT Semen Indonesia (SIG) dan Astra.
SIG turut berpartisipasi dalam kegiatan penataan trotoar di Jakarta dari tahun 2016 hingga saat ini
SIG ingin memberikan solusi pembangunan yang ramah lingkungan untuk mendukung ketersediaan infrastruktur jalan yang baik dan layak.
Sejak April 2019, lahan seluas dua hektare ini ditanami sebanyak 3.000 pohon pisang cavendish dan dikelola oleh 17 petani yang tergabung dalam Koperasi Petani Green Belt SIG
Pemanfaatan energi ramah lingkungan sangat dibutuhkan pada industri semen di Tanah Air. Selain ramah, pemanfaatan energi ini juga murah
SIG bersama TKPP telah berkolaborasi dalam proyek pengembangan perumahan di Bekasi, Jawa Barat, yang telah dimulai sejak September 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved