Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KESADARAN untuk menjalani karantina jika mendapatkan hasil positif covid-19 pada tes swab belum dimiliki masyarakat Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Bahkan sempat ada pasien positif korona yang mencoba kabur dari lokasi karantina.
Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Temanggung Khabib Mualim mengutarakan salah satu kendala dalam penanganan covid-19 selama ini, belum semua masyarakat paham alasan karantina. Sebab sekilas mereka tampak sehat, tapi hasil uji lab dinyatakan positif.
"Yang positif tapi nampak sehat ini disebut orang tanpa gejala (OTG). Mereka harus menjalani karantina," kata Khabib, Jumat (26/6).
Baca juga: Pengusaha Temanggung Diminta tak Merumahkan Pekerja Saat Pandemi
Khabib mengatakan, OTG ini harus menjalani karantina dengan harapan tidak menularkan kepada orang-orang terdekatnya dan untuk dilakukan assesment apabila ternyata memiliki penyakit penyerta. Jika ternyata memiliki, maka harus menjalani isolasi di rumah sakit.
Adapun proses isolasi itu juga agar tidak menulari orang lain. Dalam hal ini, pemerintah berupaya menyelamatkan orang banyak dan si pasien.
"Yang lebih tahu soal ini adalah dokter dengan alat penunjangnya. Kepada mereka pun sudah kami jelaskan maksud dan tujuan di karantina," imbuhnya.
Khabib menambahkan, dari puluhan orang yang menjalani karantina baik di Gedung Pemuda maupun BLK Maron setelah menjalani assesment di RSUD Temanggung ternyata ada lima orang diketahui memiliki penyakit penyerta seperti jantung dan hipertensi. Maka mereka harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Sedangkan yang tidak memiliki penyakit penyerta namun hasil swab positif meski tanpa gejala tetap menjalani karantina.
"Karantina bukanlah pengucilan, tapi membatasi kontak agar tidak terjadi penularan kepada orang lain," ungkapnya.(OL-5)
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Dinas Kesehatan Kota Semarang akan melakukan penelusuran ke orang terdekat pasien untuk bisa diarahkan mendapatkan vaksin dosis lengkap.
WARGA terkonfirmasi covid-19 di Jawa Tengah capai 34 orang tersebar di 14 kabupaten dan kota, empat orang dinyatakan sembuh dan hingga kini masih 30 orang menjalani perawatan dan isolasi.
Masyarakat yang melakukan kontak erat dengan pasien monkey pox tidak perlu panik. Tidak perlu isolasi mandiri di rumah bila tidak bergejala.
Dinkes DKI Jakarta sebut pasien covid-19 tidak perlu llagi akukan isolasi mandiri
KEMENTERIAN Kesehatan mengimbau agar masyarakat melakukan tes antigen mandiri jika mengalami gejala covid-19 baru yang disebabkan varian Arcturus.
"Ini merupakan satu tanda bahwa pandemi covid-19 itu masih ada sehingga fluktuasi atau lonjakan kasus konfirmasi positif selalu terjadi,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved