Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Sinergi Penyuluh Petani Rote Ndao Atasi Lahan Kering NTT

Mediaindonesia.com
25/6/2020 13:15
Sinergi Penyuluh Petani Rote Ndao Atasi Lahan Kering NTT
Lahan kering di NTT diubah menjadi produktif dengan teknologi pengembunan oleh penyuluh pertanian di sana.(Istimewa)

LAHAN kering akibat curah hujan rendah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bukan halangan. Penyuluh Kabupaten Rote Ndao bertekad mewujudkan impian Kelompok Wanita Tani (KWT) Paohu memenuhi kebutuhan bawang merah tanpa tergantung pasokan dari luar Pulau Rote, wilayah paling selatan NKRI tersebut. Kebutuhan pokok terpenuhi. Aset tanah milik 15 anggota KWT Paohu tidak lagi terbelangkalai sebagai lahan tidur.

Penyuluh dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Rote Tengah merekomendasikan sistem pengembunan dengan irigasi tetes untuk budidaya bawang merah pada lahan kering di di Desa Nggodimeda, Kecamatan Rote Tengah memanfaatkan lahan tidur seluas 20 hektar.

Koordinator BPP Rote Tengah, Lorens Loak mengatakan infrastruktur utama irigasi tetes adalah pipa pralon dan pipa karet berbahan sintetis dipasang membentang lalu dilubangi sebagai pori-pori untuk mengeluarkan air.

Kegiatan serupa berlangsung di lahan percontohan untuk demonstration plotting (Demplot) seluas 0,5 hektar di lokasi yang sama. KWT Paohu selain menyediakan lahan, juga tenaga kerja, pemerintah desa mendukung biaya dari Dana Desa, dinas pertanian mengatur denah dan instalasi perpipaan; penyuluh pertanian melakukan bimbingan teknis dan pendampingan teknologi budidaya.

"Sistem irigasi tetes dipilih, untuk menghemat air di musim kemarau, khususnya mengatasi debit air di sumur sekaligus menghemat biaya tenaga kerja untuk menyiram tanaman bawang," kata Lorens Loak di Lobalain, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/6).

Cara kerjanya adalah menyimpan cadangan air di torn fiber, kemudian penyiraman didukung mesin penghisap air untuk diairi ke tanaman, memanfaatkan tekanan gaya gravitasi melalui lubang selang drip, yang dibuat sesuai kebutuhan tanaman.

"Bisa juga diatur kebutuhan air dari masing-masing kran yang dibagi pada tiap bedengan," kata Lorens Loak.

Lorens Loak menambahkan BPP Rote Tengah sangat mendukung upaya KWT Paohu, untuk memenuhi kebutuhan bawang merah bagi anggota KWT. Sementara kelebihan hasil panen dijual kepada pengepul dan pedagang pasar tradisional untuk mendukung stabilitas harga dan suplai di Pulau Rote.

"Penanaman bawang merah ditargetkan rampung bulan ini, diharapkan Agustus atau awal September 2020 sudah bisa panen," katanya.

Penyuluh Pusat, Yulia Tri di Kementerian Pertanian RI selaku pendamping kegiatan penyuluhan pertanian NTT mengatakan langkah BPP Rote Tengah dan KWT Paohu sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.

"Insan pertanian di seluruh Indonesia harus tetap bekerja dan produktif di tengah pandemi Covid-19, untuk memenuhi kebutuhan pangan sekaligus menangkal krisis pangan," kata Yulia Tri mengutip Mentan Syahrul.

Instruksi Mentan didukung sosialisasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP). Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi setiap kali video conference melalui Agriculture War Room (AWR) memotivasi para petani dan penyuluh untuk manfaatkan lahan tidur, termasuk pekarangan rumah untuk bercocok tanam melalui Family Farming, Pekarangan Pangan Lestari (P2L). (OL-13)

Baca Juga: Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Pelaksanaan PPDB di Daerah



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik