Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PETANI rumput laut di Desa Lifuleo, Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menduga pencemaran rumput laut bersumber dari aktivitas proyek pembangunan dermaga milik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Timor 1. Pasalnya jarak antara lokasi budidaya rumput laut dengan lokasi proyek sekitar 1,5 kilometer.
Matheos Laka, perwakilan 62 petani rumput laut Desa Lifuleo mengatakan debu terbawa arus air laut dan menempel di rumput laut. Rumput laut yang tertempel debu mengalami kerusakan hingga hancur. Kondisi itu berlangsung selama tiga bulan terakhir.
"Kami juga sudah melaporkan ke desa dan pihak perusahaan. Mereka sudah datang dan sempat foto tetapi sampai saat ini belum ada ganti rugi," kata Matheos Laka, Kamis (25/6).
Untuk mengantisipasi kerugian bertamah besar, petani terpaksa melakukan panen dini. Petani memanen rumput laut saat baru berusia tiga minggu atau 21 hari dari kondisi normal 45 hari. Panen dini mengakibatkan petani menderita kerugian jutaan rupiah.Menurut Matheos, petani rumput laut sudah sepakat memberikan kesempatan kepada perusahaan mengganti kerugian petani terkait pencemaran tersebut. Mereka juga mengancam akan memblokir jalan menuju lokasi pembangunan proyek menggunakan rumput laut.
"Jika tidak mengganti kerugian petani, kami akan mengambil seluruh rumput laut yang tercemar dan taruh di jalan," kata Matheos Laka kepada wartawan, Kamis (25/6).
Manajemen Proyek PLTU Timor 1 PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, Dian Prihatianto Pamungkas mengatakan, dalam pelaksanaan pembangunan, perusahaan selalu mengedepankan standard operation procedures (SOP) yang baik, sesuai standar perusahaan dan aturan yang berlaku serta selalu bekerja dibawah pengawasan dan persetujuan tim pengawas dan PT PLN selaku pemilik proyek.
Selain itu, lokasi pembangunan pembangkit listrik PLTU Timor 1 ini, berlokasi di Dusun Panaf, Desa Lifuleo berjarak kurang lebih 650 meter dari permukiman warga terdekat, dan kurang lebih hampir 1,5 kilometer terhadap lokasi pertanian rumput laut warga.
"Terkait dengan isu kerusakan atau pencemaran rumput laut tersebut, dan dengan pertimbangan jarak lokasi yg cukup jauh, kurang lebih hampir 1,5 kilometer antara temporary jetty dan lokasi budidaya rumput laut masyarakat sekitar. Diharapkan semestinya akan sangat minim sekali dampak negatif aktivitas proyek tersebut terhadap pertumbuhan rumput laut petani sekitar," kata Dian Prihatianto Pamungkas lewat keterangan tertulis.
baca juga: Peran Masyarakat Berhasil Halau Penyebaran Covid-19 di NTT
Selain itu, tambah dia, di saat masa konstruksi jembatan sementara tersebut dimulai sekitar Maret 2020-Mei 2020, kondisi arus laut yang tidak terlalu besar, serta dominan arah angin berupa angin timur (dari benua Australia yg dingin menuju Asia yg panas) bergerak dari timur ke barat atau menjauhi pantai Oesina, juga memperkecil kemungkinan adanya dampak arus debu ke arah budidaya rumput laut tersebut.
"Dengan kondisi geografis jarak lokasi yg cukup jauh, serta faktor kondisi cuaca (arus laut) yang ada, kami berpendapat tidak ada (minimnya) efek secara langsung akibat pembangunan jetty temporary terhadap pertumbuhan rumput laut setempat. Dan jika diperkirakan efek yang muncul akan sangat minim akibat pembangunan jembatan," ujarnya. (OL-3)
Puluhan ribu ikan naik ke permukaan setelah terjadi hujan deras dan aliran air mulai surut, hasil uji air sungai di titik pertama depan sebuah pabrik menunjukkan pH : 7,6
WARGA eks transmigrasi Desa Rantau Bakula, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan kembali memprotes kondisi pencemaran lingkungan di wilayah mereka.
Telusuri dampak mengerikan pencemaran tanah: dari kesehatan manusia hingga kerusakan ekosistem. Temukan contoh nyata dan solusi untuk bumi yang lebih sehat.
Tidak adanya standar pengujian mikroplastik dalam pangan dan lingkungan semakin memperparah kontaminasinya di dalam tubuh manusia.
Pemantauan baku mutu menjadi kegiatan penting untuk melihat informasi atau gambaran akan kualitas air sungai di wilayah itu.
Kuat dugaan, minyak itu berasal dari limbah pembuangan tambak udang ke laut karena lokasi pantai dekat dengan tambak udang.
Greeneration Foundation bersama EcoRanger dan Kecamatan Muara Gembong yang didukung oleh Fujitsu menyelenggarakan Merdeka Clean Up Muara Gembong
KEMENTERIAN Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menegaskan komitmennya dalam mengatasi polusi plastik pada forum internasional.
Penyelenggaraan trail run memberi multiplier effect bagi sektor perekonomian daerah.
Karena hormon oksitosin berpengaruh terhadap produksi ASI, ibu perlu merasa nyaman, diterima, dan didukung secara emosional, terutama pada masa menyusui.
Menyusui adalah salah satu solusi alami yang ramah lingkungan, karena mengurangi ketergantungan terhadap susu formula dan juga kemasan plastik.
Penelitian Universitas Negeri Ohio ungkap warga yang tinggal dekat laut punya harapan hidup lebih panjang. Faktor lingkungan dan sosial jadi kunci utama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved