Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PARA petani di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, harus mulai mengatur strategi pola tanam menyusul prediksi bakal memasukinya musim kemarau. Artinya, para petani diimbau tak memaksakan menanam padi seandainya pasokan air diperkirakan bakal berkurang di saat memasuki masa-masa membutuhkan air dalam jumlah banyak.
Kepala Seksi Produksi Tanaman Padi Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur, Fitri Aisyah, mengatakan strategi pola tanam merupakan upaya mengantisipasi kerugian rusaknya tanaman padi saat prediksi memasukinya musim kemarau nanti. Pasalnya, pasokan air bakal berkurang saat kemarau.
"Kami sudah mengimbau petani agar tidak memaksakan bertanam padi atau palawija di lahan kering dan juga tanam padi di lahan sawah apabila tidak menjamin kecukupan airnya," terang Fitri kepada mediaindonesia.com, Rabu (24/6).
Melalui petugas di lapangan, kata Fitri, DP3H Kabupaten Cianjur juga melakukan pendampingan dan penyuluhan mengenai cara memilih jenis varietas yang toleran terhadap kekeringan. Saat ini terus diinventarisasi daerah-daerah yang mengalami kekeringan dan petugas di lapangan secara rutin melaporkan perkembangannya.
"Kami juga mendorong percepatan realisasi program rehabilitasi jaringan irigasi perbaikan saluran primer dan sekunder serta gerakan perbaikan jaringan irigasi di tingkat usaha tani melaluk program padat karya," jelas Fitri.
Luasan lahan sawah di Kabupaten Cianjur sekitar 66.934 hektare. Selama masa tanam padi sawah dan bukan sawah periode Oktober 2019-Maret 2020, luas tanamnya terealisasi 92.354 hektare. Sementara produksi padi sawah dan padi bukan sawah selama periode Januari-Mei 2020 mencapai 544.825 ton. Rinciannya, pada Januari sebanyak 45.109 ton, Februari sebanyak 73.511 ton, Maret sebanyak 124.432 ton, April sebanyak 201.730 ton, dan Mei sebanyak 100.042 ton.
baca juga: Warga Flores Timur Diingatkan Cegah Karhutla
Kepala DP3H Kabupaten Cianjur, Mamad Nano, menambahkan potensi lahan kering di Kabupaten Cianjur masih cukup luas. Dari luas lahan sawah 66.934 hektare, yang selama ini teraliri jaringan irigasi dengan baik sekitar 45 ribu hektare.
"Kami sedang berupaya memperluas tanam pada areal kering. Mudah-mudahan tercapai seluas 7.000 hektare," terang Mamad.
Selama Juni 2020, kata Mamad, DP3H Kabupaten Cianjur menargetkan luas lahan tanam padi sekitar 15 ribu hektare. Mamad optimistis target tersebut bisa tercapai, khususnya di areal sawah yang teraliri jaringan air irigasi. (OL-3)
Gelombang pasang terjadi sejak Senin (28/7). Ketinggian gelombang mencapai 3-4 meter.
Pembelajaran di ruang musala sudah berlangsung sejak tiga tahun terakhir. Mereka merupakan siswa kelas 2 dan 3.
Kebijakan tersebut merupakan bentuk pelayanan pajak terhadap masyarakat dalam rangka memperingati Hari Jadi Cianjur (HJC) ke-348.
Sedangkan beras SPHP ada subdisi dari pemerintah. Artinya, masyarakat harus menebus pembelian beras tapi dengan harga terjangkau.
Akibat perbuatan DG terdapat potensi kerugian negara mencapai Rp8,4 miliar.
Momen Hari Anak Nasional (HAN) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dihebohkan beredarnya video aksi duel pelajar. Tragisnya, satu orang pelajar meninggal dunia.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
Masyarakat NTT diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang yang bersifat kering. Angin kencang ini berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
"Jadi saat wilayah yang mudah terbakar meluas, kami mohon bantuan, dukungan yang berada di Provinsi Riau benar-benar menjaga jangan sampai lahan itu terbakar,"
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved