Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
KEMENTERIAN Pertanian RI menargetkan produksi beras nasional 33,6 juta ton pada 2020 dari luas tanam padi 11,66 juta hektar. Sementara sasaran luas tanam pada musim kemarau, hingga September 2020 seluas 5,6 juta hektar melalui langkah strategis percepatan tanam.
Target yang ditetapkan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo disikapi Pemkab Agam, Provinsi Sumatera Barat melalui Gerakan Serentak Semai Tanam dan Panen (Gertak Setapa) ditandai penanaman padi varietas PB-42 di Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara, belum lama ini.
Petani dan penyuluh Agam pun bergegas panen padi di penghujung musim tanam pertama (MT I) pada Oktober - Maret (Okmar) menyongsong MT II April - September (Asep). Ditandai panen padi kuruik kusuik di lahan seluas 56 hektar di Nagari Salo, Kecamatan Baso oleh Kepala Dinas Pertanian, Arief Restu bersama Ketua DPRD Agam, Novi Irwan, Senin (22/6)
"Alhamdulillah, kemarin kita panen padi varietas kuruik kusuik pada lahan 56 hektar. Produktifitas mencapai 7,3 ton per hektar, apabila dikalkulasi menghasilkan sekitar 408,8 ton beras," kata Arief Restu.
Dia mengapresiasi petani setempat yang tetap bekerja di lahan pertaniannya, sekaligus membuktikan petani tetap berproduksi sebagai penyedia pangan dan memastikan ketersediaan pangan meski pandemi Covid-19 mengintai.
Setelah panen padi varietas kuruik kusuik, Arief Restu menggelar tanam padi di lahan seluas tiga hektar. Varietas yang ditanam PB-42, bertujuan memastikan produksi pangan, khususnya padi tetap tersedia dan mencukupi fase normal baru atau New Normal.
Arief Restu mengingatkan petani dan penyuluh mematuhi Protokol Kesehatan. "Selalu kenakan masker, hindari kerumunan, jaga jarak dan rajin cuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir."
Penyuluh Pusat, Edizal di Kementerian Pertanian RI selaku pembina kegiatan penyuluhan pertanian Sumbar mengatakan langkah Pemkab Agam sejalan dengan seruan Mentan Syahrul. Mengajak penyuluh dan petani memanfaatkan sisa musim hujan hingga Juli 2020, untuk percepatan tanam mendukung target luas tanam 11,66 juta hektar di seluruh Indonesia.
“Potensi panen padi Juni 2020 diperkirakan 0,74 juta hektar, yang dapat menghasilkan beras 1,94 juta ton sebagai upaya mencapai ketahanan pangan dan tersedia pangan bagi 267 juta rakyat Indonesia," kata Mentan.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengimbau penyuluh dan petani mengoptimalkan lahan sebaik-baiknya termasuk lahan pekarangan. (OL-13)
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved