Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Kabar Bohong Hambat Tes Massal

Lina Herlina
22/6/2020 05:50
Kabar Bohong Hambat Tes Massal
Andi Sudirman Sulaiman(MI/Lina Herlina)

SULAWESI Selatan masih sulit keluar dari cengkraman pandemi covid-19. Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman menyatakan salah satu penyebabnya karena banyak war­ga yang menolak mengikuti tes cepat massal.

“Banyak isu tidak benar yang beredar seputar tes cepat. Saat ini, kami masih harus bekerja keras, turun ke lapangan lagi untuk melakukan edukasi dan sosialisasi secara masif ke masyarakat,” tuturnya, di Makassar, kemarin.

Selain angka penularan yang masih tinggi, penderitaan daerah ini makin lengkap karena jumlah penderita covid-19 yang sembuh juga belum tinggi. “Dari 3.696 po­sitif, yang sembuh baru 31,1% atau 1.161 orang,” tambah Andi Sudirman.

Saat ini, pihaknya berkonsentrasi melakukan tes cepat massal dan pelacakan kontak pasien positif.

“Kami menduga banyak warga positif covid-19, tapi tidak menunjukkan gejala,” ujarnya.
Tes swab di tempat menjadi pi­­lihan bagi Tim Gugus Tugas Penanganan Korona Kalimantan Selatan untuk menekan penularan.

Tim memperkirakan saat ini virus sudah menjangkiti 6.000-an warga di provinsi ini. Sampai kemarin, jumlah warga positif di Kalsel mencapai 2.475 orang.

“Penyebaran berasal dari klaster Gowa dan transmisi lokal. Kami terus melakukan tracking, testing, dan treatment (3T) secara masif. Tim di kabupaten dan kota juga melakukan banyak inovasi untuk memutus rantai penyebaran,” kata Ketua Harian Tim Gugus Tugas, Abdul Haris Makkie.

Salah satu tes swab di jalan dilakukan Puskesmas Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut.
“Kami jemput bola mendatangi ke pelosok desa. Kami lakukan swab terhadap warga yang reaktif saat tes cepat dan memiliki riwayat kontak dengan warga positif,” kata kepala puskesmas,  Fauzi Rifani.

Tes di Sorong

Tes swab massal juga dilakukan Satgas Covid-19 Kabupaten Sorong, Papua Barat. Sebanyak 115 warga diperiksa.

“Mereka pernah kontak dengan pasien positif. Mereka adalah pendeta, petugas kesehatan, keluarga pasien, dan pekerja proyek,” kata Ketua Satgas Muhammad Said Noer.

Kemarin, Daerah Istimewa Yogyakarta telah memasuki zona kuning, yang berarti temuan kasusnya hanya pada klaster tunggal.

“Status ini menjadi peringatan bagi kami untuk meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan masyarakat. DIY menuju kenormalan baru, karena itu akan terus melakukan pengawasan dan serangkaian tes massal,” kata Wakil Ketua Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Biwara Yuswantana.

Gugus Tugas, lanjutnya, sedang menyiapkan tes swab massal untuk memetakan kasus. Sebelumnya, tes cepat massal sudah dilakukan di 5 kabupaten dan kota.

Kejadian kasus di provinsi ini fluktuatif, kadang ada dan sering kali juga tidak ada dalam hitungan hari. Sementara itu, kasus baru sebagian besar berasal dari luar daerah.

Di Denpasar, Bali, Wali Kota IB Rai Dharmawijaya Mantra menugaskan Gugus Tugas Covid-19 dan Dinas Kesehatan untuk lebih gencar melakukan pelacakan, dan dilanjutkan dengan tes massal.
“Dari tes massal tersebut nantinya upaya pencegahan agar tidak terjadi transmisi lokal dapat di­opti­malkan,” ujarnya.

Bali juga menerapkan pemeriksaan ketat di pelabuhan penyeberangan Gilimanuk.

“Tes cepat mandiri wajib dilakukan bagi yang ingin masuk ke Bali. Hanya yang hasil tes cepatnya non­reaktif yang boleh masuk Bali,” tandas Sekda Bali Made Indra. (DY/MS/AT/RS/OL/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya