Satwa Koleksi GLZoo Tetap Jalani Latihan

Agus Utantoro
13/6/2020 08:40
Satwa Koleksi GLZoo Tetap Jalani Latihan
Gajah sumatera (Elephas Maximus Sumatrensis) barada di kebun binatang Gembiraloka (GL) Zoo, Umbulharjo, DI Yogyakarta(ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

KEBUN binatang Gembira Loka (GLZoo) Yogyakarta tetap melatih satwa yang biasa tampil dalam pertunjukan Presentasi Edukasi Satwa (PES) Aves (jenis-jenis burung) maupun PES Mamalia (hewan menyusui) di tengah pandemi covid-19.

Perawat Burung di GLZoo Yogyakarta, Doni Feriyanto, mengatakan kegiatan melatih satwa paling tidak dilakukan sekali dalam sehari dan dimaksudkan agar hewan tetap terlatih sehingga saat objek wisata ini dibuka kembali siap menghibur pengunjung.

Menurut dia, jika satwa lama dibiarkan tanpa latihan dikhawatirkan lupa dengan gerakan-gerakan dan perintah yang pernah dilatih sebelumnya.

"Setelah lama tutup tidak berinteraksi dengan pengunjung, kadang burung-burung di PES Aves ini tampak seperti terkejut dan takut dengan orang lain. Maka perlu terapi dengan cara melatih secara rutin," kata Doni Feriyanto.

Ia menambahkan, jenis-jenis burung yang terus menerus menjalani latihan ini antara lain burung kangkareng, kakatua, elang laut, elang bondol dan lainnya.

Baca juga: Bayi Gajah GLZoo Mulai Berlatih Makan Sendiri

Sedangkan PES Mamalia, satwa yang terus menjalani pelatihan antara lain orangutan, lingsang, kucing air dan barisan marmot. Bahkan gajah koleksi kebun binatang secara berkala diajak jalan-jalan oleh mahout atau pawang mengelilingi danau buatan Mayang Tirta.

Kabid Perawatan Satwa GL Zoo Miftah Nur Khasan menambahkan, hampir tiga bulan GLZoo tidak menerima kunjungan wisata karena terdampak covid-19. Hal itu membuat perilaku beberapa jenis satwa koleksi kebun binatang berubah.

Ia menyontohkan, harimau sumatra setelah lama sepi pengunjung kini lebih menunjukkan eksistensinya seperti di habitat aslinya.

"Sedangkan lutung Jawa yang tampak lucu-lucu itu hanya memperhatikan dan mengawasi saat ada orang tengah melintas di dekat kandangnya," ungkap Miftah.

Pada saat tutup kunjungan, lanjut Miftah, salah satu satwa koleksinya, watusi atau sapi merah bertanduk panjang, melahirkan bayi berkelamin betina. Bayi watusi ini dilahirkan pada 3 Juni lalu.

"Anak watusi itu sekarang kami pisahkan dengan induk pejantannya supaya aman," kata Miftah.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya