Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Kasus DBD Kambuh Lagi Disaat Sikka Siaga Korona

Gabriel Langga
10/6/2020 19:55
Kasus DBD Kambuh Lagi Disaat Sikka Siaga Korona
Anggota medis dari TNI-AD memasang jarum infus ke tangan pasien DBD di puskesmas rawat inap Nita di Kecamatan Nita, Sikka.(Antara)

DI TENGAH-TENGAH sibuknya pemerintah menangkal penyebaran virus korona dan merawat pasien positif korona, justru demam berdarah dengue (DBD) kembali lagi mengancam warga Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus mengatakan, di tengah wabah Covid-19, tercatat ada tujuh pasien DBD yang dirawat di rumah sakit. Namun ada empat pasien DBD telah dinyatakan sembuh dan telah dipulangkan ke rumah mereka masing-masing.

"DBD untuk Sikka ini endemi sehingga disaat korona tentu masih ada kasus DBD. Kemarin saja ada tujuh kasus DBD. Saat ini masih ada tiga pasien DBD yang dirawat dirumah sakit. Sisanya sudah sembuh dari DBD," ungkap Petrus kepada mediaindonesia.com, Rabu (10/6).

Petrus Herlmus mengungkapkan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, kasus DBD telah merenggut 14 nyawa. Korban kebanyakan anak-anak selama Januari hingga Juni 2020. Sementara itu, tercatat ada 1.649 pasien DBD yang dinyatakan sembuh.

"Kasus DBD tertinggi itu bulan Januari-Maret sehingga Sikka ditetapkan empat kali KLB DBD," paparnya.

Disaat wabah korona ini, untuk antisipasi meloncak kembalinya kasus DBD, dirinya telah mengundang seluruh Kepala Puskesmas (Kaspus)  yang ada di Kabupaten Sikka untuk menekan kasus DBD.

"Sudah tiga hari kita undang kaspusnya. Mengingat protokol kesehatan. Setiap hari kita undang hanya tiga kaspus saja dengan empat profesi. Yang mana, profesi pengelola DBD, promkes, sanitarian dan surveilen. Empat profesi ini harus duduk bersama untuk antisipasi menekan kasus DBD. Mengingat kemarin itu kasus DBD sampai angka tujuh," kata dia

Dengan kenaikaan kasus DBD ini, meski ada wabah Covid-19, dia memerintahkan petugas medis di setiap puskesmas untuk kembali ke strategi awal penanganan pasien DBD.

"Pasien yang datang ke puskesmas dengan demam maka langsung dicurigai DBD. Selanjutnya, petugas medis melakukan penyelidikan epidemiologi sambil menunggu penegakan diagnosa untuk ditangani," jelas dia

Ditambahkan Petrus Herlemus, dirinya telah meminta seluruh kaspus untuk kembali menggerakan masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara masal.

"Kita akan membagikan bubuk abate kepada masyarakat untuk mematikan jentik nyamuk. Sambil melakukan pemantauan angka bebas jentik nyamuk harus di atas 95 persen," pungkasnya. (OL-13)

Baca Juga: Enam Daerah di Kalsel Masuk Risiko Tinggi Covid -19



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya