Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Wanagama Jadi Tempat Isolasi Mandiri

Agus Utantoro
22/5/2020 01:25
Wanagama Jadi Tempat Isolasi Mandiri
Ilustrasi(DOK MI)

RUMAH peneliti Wanagama I UGM di Desa Gading, Kecamatan Playen, Gunungkidul, DIY, mulai Kamis (21/5) dipakai untuk isolasi mandiri warga yang hasil rapid testnya reaktif Covid-19. Pemanfaatan rumah peneliti untuk isolasi itu ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman antara UGM dengan Pemkab Gunungkidul.

Pemilihan rumah peneliti Wanagama menjadi tempat isolasi mandiri ini untuk mendukung pemenuhan kebutuhan ruang isolasi bagi pasien reaktif di Gunungkidul. Sementara RSUD Gunungkidul akan diprioritaskan untuk pasien positif Covid-19 yang membutuhkan perawatan intensif.

Selain itu, hal ini juga sebagai langkah preventif sekaligus rehabilitatif dalam proses perawatan orang yang dinyatakan reaktif setelah melalui uji PCR dalam tes cepat.

Dekan Fakultas Kehutanan UGM Budiadi menjelaskan Fakultas Kehutanan  cukup proaktif dengan menyediakan tempat isolasi dengan menawarkan  salah satu wisma Wanagama. Penawaran ini merupakan salah satu upaya kontribusi dari Wanagama untuk Gunungkidul.

"Saat ini Pemkab Gunungkidul mengintensifkan rapid test dan bagi yang reaktif nantinya dilakukan pengambilan sampel swab. Selama menunggu  hasil uji swab, mereka dapat diisolasi untuk mencegah peluang penularan. Oleh karena itu, kami menawarkan Wisma Wanagama menjadi tempat isolasi mandiri," ujarnya.

Budiadi menyebutkan sebanyak delapan paviliun telah disiapkan. Delapan paviliun tersebut terdiri dari 7 paviliun untuk ruang isolasi dan 1 paviliun sebagai ruang medis atau perawatan.

Tiap paviliun dilengkapi dengan fasilitas 4 toilet, 2 dapur, 2 kamar tidur, serta 1 ruang bersama. "Total kami siapkan 46 tempat tidur untuk pasien isolasi dan 4 tempat tidur bagi tenaga medis," jelasnya.

Rektor UGM Panut Mulyono juga menjelaskan bantuan tempat ini  juga menunjukkan bahwa modal sosial di DIY sangat. Modal sosial tersebut jelasnya, antara lain keguyuban, solidaritas, serta rasa senasib sepenanggungan karena berada di wilayah yang sama.

"Ini terbukti dari penanganan bencana di DIY, seperti gempa 2006 dan meletusnya Gunung Merapi pada 2011. Pada kedua bencana tersebut pemulihannya terbilang lebih cepat jika dibandingkan daerah dengan bencana serupa di Indonesia," ungkapnya.

Karena itu, ia berharap hal ini dipertahankan. Selain itu, kata  Panut dengan hal ini UGM juga ingin menunjukkan bahwa dibangunnya Wanagama tidak semata-mata didedikasikan hanya untuk kebutuhan pendidikan. Namun, fasilitas ini dibangun juga untuk kemanfaatan warga sekitar serta Kabupaten Gunungkidul pada umumnya.

"Saya harap nantinya bagi para pasien yang menempati salah satu wisma di Wanagama ini dapat cepat proses penyembuhannya. Suasana tenang serta  pemandangan hutan di sini dapat dijadikan terapi pula yang disebut sebagai forest healing. Tempat ini akan tersedia hingga pandemi ini usai," terangnya.

Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi menyatakan rasa terima kasihnya mewakili seluruh masyarakat Gunungkidul. Ia mengungkapkan selama ini sebenarnya sudah banyak dilakukan isolasi mandiri di beberapa daerah di Gunungkidul.

Ia berharap agar kerja sama ini dapat berjalan untuk seterusnya dengan UGM. Ia menyebut keberadaan Wanagama ini merupakan potensi di Gunungkidul. "Semoga kerja sama ini dapat bermanfaat, baik bagi masyarakat Gunungkidul maupun bagi UGM," pungkasnya. (R-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya