Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Saan Mustopa Menggelar Rapid Test Massal

Cikwan Suwandi
17/5/2020 15:50
Saan Mustopa Menggelar Rapid Test Massal
Wakil Ketua Komisi II DPR Saan Mustopa.(MI/Bayu Anggoro)

Wakil Ketua Komisi II DPR Saan Mustopa kembali menggelar rapid test massal untuk ratusan warga Kecamatan Cikampek, Karawang. Kegiatan rapid test pada masa resesnya tersebut sebagai kontribusi dirinya dalam pencegahan pandemi korona di daerah pemilihannya.

"Ini merupakan kegiatan yang keempat kali kita melakukan rapid test massal. Rapid ini kita gelar di sela kegiatan reses. Dan hari ini kita mengadakan rapid untuk ratusan warga di sekitar Cikampek," ungkap Saan kepada Media Indonesia di Klinik Kujang Utama, Cikampek, Minggu (17/5/2020).

Saan mengungkapkan pada hari ini rapid test dilakukan untuk 165 warga sekitaran Cikampek. "Kita menyediakan 115 rapid test untuk goweser. Lalu klinik juga menyediakan untuk 50 alat untuk warga sekitar sini," ucap Saan yang juga menjabat sebagai Ketua DPW NasDem Jawa Barat itu.

Baca Juga: Mengenal Rapid Test dan Swab Test

Sebelumnya Saan mengadakan test massal di tiga tempat selama masa reses. Yakni dua daerah di Kecamatan Tirtajaya, Kecamatan Rengasdengklok. "Kalau di total sudah 400 warga lebih kita lakukan tes massal. Dan alhamdulillah hasilnya nonreaktif," ucapnya.

Saan menegaskan ketika dalam rapid test menunjukkan reaktif. Pihaknya akan bertanggungjawab secara menyeluruh, pertama warga yang memiliki hasil reaktif akan diminta untuk melakukan isolasi mandiri.

"Selama isolasi, terkait soal jaring pengaman sosialnya akan saya jamin, karena dia tidak bekerja. Lalu saya juga pastikan akan membawanya untuk tes selanjutnya, yakni tes swab," katanya.

Baca Juga: Homecare24 Gelar Rapid Test di The Media Hotel

Saan mengakui kesadaran masyarakat untuk mengikuti rapid test masih sangat kurang, kendati dilakukan secara gratis. Untuk itu ia menyasar komunitas.

"Karena ada kekhawatiran, jika positif akan dikucilkan. Padahal rapid test ini untuk kesehatan mereka sendiri dan menjaga diri mereka sendiri. Saya pikir masyarakat tidak perlu takut," pungkasnya. (CS/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik