Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
GUGUS Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona Provinsi Kalimantan Selatan akan mengambil alih penanganan kasus positif virus korona yang ada di kabupaten/kota guna mempercepat pemutusan rantai penyebaran virus korona di wilayah tersebut. Penyebabnya rapid test kit kosong, dan penelusuran warga terpapar virus korona terkendala.
Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq mengatakan pihaknya akan membuat program karantina khusus dengan memperketat proses karantina bagi masyarakat yang terkonfirmasi positif virus korona.
"Salah satunya mengambil alih penanganan kasus positif virus korona yang ada di kabupaten/kota agar penanganan dan pengawasannya lebih terpusat," tuturnya, Selasa (11/5).
Saat ini pihaknya telah membentuk Tim Karantina Khusus yang bertugas menjemput bola melakukan penelusuran (tracking dan tracing) orang dalam pemantauan (ODP) maupun orang tanpa gejala (OTG). Menurut Hanif kasus positif virus korona di Kalsel kemungkinan akan terus bertambah mengingat temuan terjadinya transmisi lokal dan klaster baru penyebaran virus korona.
Di sisi lain peralatan rapid test sudah kosong sehingga upaya penelusuran warga terduga terpapar virus korona menjadi terkendala.
"Kita juga berharap penerapan kebijakan PSBB dapat maksimal agar rantai penyebaran virus korona dapat diatasi," ujarnya.
Koordinator Tim Karantina Khusus Kalsel, Sukamta mengatakan terkait stok rapid test yang kosong telah direspons dengan memesan 5.000 rapid test dan 25 ribu peralatan swap. Pihaknya juga sudah menetapkan dua lokasi karantina khusus yaitu Gedung Diklat Ambulung dan Bapelkes keduanya berlokasi di Kota Banjarbaru.
"Kedua gedung ini berkapasitas masing-masing 160 dan 196 tempat tidur. Untuk mereka yang menjalani program karantina ini maka keluarganya diberikan bantuan jamin pengaman sosial," ungkapnya.
Pada bagian lain jumlah pasien positif korona meninggal dunia di Kalimantan Selatan kembali bertambah. Hingga Selasa (12/5) siang sudah 23 orang meninggal dunia akibat virus korona di Kalsel dari total 262 kasus positif virus korona.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona Kalsel, Muslim mengatakan jumlah kasus pasien positif korona meninggal bertambah tiga orang dari 20 kasus menjadi 23 kasus.
"Ada tambahan kasus pasien yang meninggal tetapi kasus sembuh juga bertambah," tuturnya.
baca juga: Waspadai Transmisi Lokal, Rapid Test Untuk Pedagang Pasar
Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona Kalsel jumlah kasus positif virus korona saat ini sebanyak 262 kasus. Sebanyak 199 orang kini tengah dirawat di sejumlah rumah sakit serta karantina mandiri. Jumlah pasien sembuh bertambah menjadi 40 orang dan meninggal dunia 23 orang. Kemudian 54 orang dalam status pasien dalam pengawasan (PDP) dan 1.000 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP). (OL-3)
Koperasi tersebut antara lain di Kota Banjarmasin yaitu Kelurahan Telawang, Basirih, dan Kuin Cerucuk dan satu koperasi dari Kabupaten Banjar, Kelurahan Indra Sari.
KELANGKAAN dan melambungnya harga gas elpiji 3 kg (gas melon) di sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Dalam arahannya Muhidin berharap pasangan Lisa-Wartono mampu mengemban amanah dan menjalankan tugas dengan baik, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Banjarbaru.
SEKOLAH Rakyat di Provinsi Kalimantan Selatan segera beroperasi. Sebanyak 225 calon siswa berhasil lolos seleksi sekolah rakyat untuk jenjang SMP dan SMA
Data Kementerian UMKM mencatat hingga pertengahan Juni 2025 total penyaluran KUR di wilayah Kalimantan sebesar Rp7,64 trilliun.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus mendorong masuknya investasi hijau (green investment) sebagai pengganti investasi sektor pertambangan.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved