Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Bupati Blora Kecewa Bantuan Presiden dan Kemensos Salah Sasaran

Akhmad Safuan
12/5/2020 09:34
Bupati Blora Kecewa Bantuan Presiden dan Kemensos Salah Sasaran
Buoati Blora Djoko Nugroho (kanan) kecewa bansos dari Presiden dan Kemensos ada yang salah sasaran.(MI/Akhmad Safuan)

BUPATI Blora, Jawa Tengah Djoko Nugroho kecewa bantuan presiden dan kementerian sisial salah sasaran tapi tidak dapat memperbaikinya, maka sebagai penebus bantuan dari daerah dan desa segera disalurkan.
 
Bantuan presiden yakni paket senilai Rp200 ribu dan bantuan dari kementerian sosual berupa bantuan sosial tunai (BST) Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan sudah dibagikan kepada puluhan ribu waega Blora, baik melalui tranfer di rekenibg bank maupun mengambil di Kantor Pos.

Namun bantuan dari pusat tersebut tidak sepenuhnya mulus, karena ada yang salah sasaran. Seperti ada aparatur sipil negara (ASN) di Sambong, Kabupaten Blora turut menerima bantuan tersebut. Sementara warga sekitar yang paling terdampak covid-19 dan hidup miskin tidak menerima bantuan yang dimaksud.

Bupati Blora Djoko Nugroho mengaku kecewa adanya salah sasaran ini. Namun ia tidak berdaya untuk mengubah data karena bukan kewenangannya. 

"Bantuan dari Presiden dan Kemensos itu didasarkan pada data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Pemkab Blora tidak punya kewenangan untuk merubah data dari BPS itu," kata Djoko Nugroho di media center Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Blora, Selasa (12/5).

Agar tidak menimbulkan gejolak sosial, Pemkab Blora segera menyalurkan bantuan ke warga yang betul-betul membutuhkan sesuai data dari kelurahan desa masing-masing. Bantuan yang diberikan berupa bantuan tunai langsung.

baca juga: Kalsel Luncurkan Program Jaring Pengaman Sosial


"Paling lambat Jumat (15/5) besok bantuan dari pemkab dan desa mukai disalurkan, sehingga warga tidak perlu bergejolak," imbuhnya.

Belajar dari salah sasaran ini,  Djoko Nugroho berharap BPS segera melakukan perbaikan data sehingga bila ada bansos, warga yang menerima tepat sasaran. Ia menambahkan saat ini di Blora terdapat 50 orang reaktif covid-19 dengan rincian 22 orang santri dari Ponpes Temboro, Magetan yang pulang ke Blora, tenaga medis RSUD Blora ada 7 orang, tenaga medis RSUD Cepu ada 14 orang dan sisanya 7 orang dari warga. Seluruhnya masih dikarantina dan menunggu hasil swab. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya