Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
DILARANG mudik oleh anaknya karena adanya anjuran pemerintah terkait penyebaran Covid-19. Seorang ibu di Purwakarta, Jawa Barat malah membacok kepala anaknya hingga luka parah. Si Ibu kini harus berlebaran dibalik jeruji besi.
PR alias ibu Toni, tak berkutik saat digiring petugas Polsek Campaka Purwakarta, Jawa Barat, untuk dilakukan pemeriksaan. Ibu berusia 60 tahun ini ditangkap di rumahnya Perum Bukit Residen Desa Cikumpay Kecamatan Campaka Purwakarta, Senin (11/5).
Ibu tersebut ditangkap karena menganaaya dan membacok anak kandungnya sendiri Sugiono, 48, dengan golok secara membabi buta hingga bagian kepala korban luka parah.
Baca Juga: Masyarakat di Luar Wilayah Zona Merah dan PSBB Boleh Mudik
Aksi kejam seorang ibu terhadap anak kandungnya ini dipicu keinginan mudik ke Jember, Jawa Timur untuk berlebaran di kota kelahirannya. Namun, anaknya dilarang karena alasan adanya aturan pemerintah tidak boleh mudik saat pendemi covid 19. Si ibu tidak terima dan menyimpan dendam.
Tepat pukul 00.30 Minggu dinihari (10/5) pelaku keluar dari kamar dengan menghunus sebilah golok lalu masuk ke kamar anaknya yang sedang tidur dan membacokan golok ke kepala korban
"Saya kesal karena dilarang mudik padahal saya kasihan pada suami saya di Jember ditinggal sendiri," kata PR alis ibu Toni saat diperiksa Polisi, Senin (11/5).
Polisi yang mendapat laporan segera menuju lokasi dan mengamankan pelaku serta menyita barang bukti berupa sebilah golok. Sementara korban langsung dilarikan ke rumah sakit Siloam Purwakarta
"Dalam pengaluannya si ibu merasa kesal karena dilarang mudik. Ini sudah menjadi ramah hukum tersangka sudah ditahan," Kata Kapolsek Campaka, AKP Teguh Sujito.
Akibat perbuatannya pelaku di jerat pasal 351 dengan ancaman 5 tahun penjara.(OL-13).
Baca Juga: Luhut Bilang Pemerintah tidak Larang Mudik: False Context
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved