Daya Beli Masyarakat Babel Dipengaruhi Timah

Rendy Ferdiansyah
11/5/2020 20:15
Daya Beli Masyarakat Babel Dipengaruhi Timah
Daya beli masyarakat Babel turun drastis setelah pertambangan pasir meredup.(MI/Rendy Ferdiansyah)

PERTAMBANGAN pasir timah masih berperan peting terhadap perekonomian di Provinsi Bangka Belitung (Babel). Hal itu terlihat saat timah masih berjaya, daya beli masyarakat meningkat. Namun, ketika usaha pertimahan lesu, daya beli pun menurun signifikan.

Daya beli masyarakat yang menurun drastis menyebabkan transaksi jual beli tak berjalan normal, bahkan cenderung diakui pedagang di pasar Pangkalpinang kian sepi pembeli.

Faisal, salah satu pedagang daging di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, mengatakan, ketika timah masih beroperasi daya beli masyarakat akan daging cukup tinggi, apalagi didukung dengan harga timah yang menjanjikan.

Namun, lanjutnya, berbeda pada situasi saat ini, belum lagi imbas pandemi dari Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Pusat perbelanjaan masyarakat kini terasa sepi. Daya beli masyarakat mengalami penurunan.

Ia menyebutkan, bukan saja pada kebutuhan pokok, kebutuhan lain seperti daging sapi, ayam dan lainnya pun mulai berdampak.

Diakui Faisal, sebelum perusahaan tambang berhenti beroperasi dan adanya korona, daya beli terhadap daging sapi masih dikatakan normal.

"Kalau sekarang, satu sapi itu di bagi ke beberapa penjual, biasanya setiap hari dua hingga tiga ekor sapi yang dijual pedagang disini, sekarang hanya satu saja, itupun terkadang tak habis," ungkapnya.

Untuk harga, disebutkanya, masih normal Rp115.000/kg, belum ada kenaikan, kemungkinan mengalami kenaikan menjelang lebaran. "Biasanya rumah makan, restoran ataupun usaha kecil banyak yang beli daging, ini mereka pun tutup, apalagi masyarakat umum sudah sangat jarang," imbuh dia.

Ia pun berharap, ekonomi masyarakat ini kembali pulih, dan Pemerintah bisa segera mengatasi persoalan ekonomi ini. "Kalau sektor pertambangan naik, bagus, itu pasti berdampak pada daya beli masyarakat," tegasnya.

Senada, Dita, pramuniaga salah satu toko modern di Pangkalpinang merasakan daya beli masyarakat menurun. "Biasanya, jelang lebaran ini, cukup banyak masyarakat yang mendatangi toko-toko pakaian, sekarang sepi, mereka hanya lihat-lihat, atau memilih membeli produk yang memang dibutuhkan," kata Dita. (OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya