Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PRODUK daging beku di pasar modern kini menjadi pilihan masyarakat Kota Palembang karena harga jualnya lebih murah jika dibandingkan daging segar dengan selisih sekitar Rp20.000 per kilogram.
Jika harga daging sapi segar di pasar tradisional rata-rata Rp130.000 per kilogram, maka harga daging sapi beku hanya Rp110.000 per kilogram. “Saya sudah dua tahun terakhir ini beli daging beku terus, karena harga lebih murah,” kata Aminah, salah seorang pembeli di salah satu gerai daging beku Pasar Perumnas Palembang, Kamis (7/5).
Produk daging beku yang ditawarkan toko itu cukup beragam, mulai dari daging sapi, daging kerbau, daging ayam dan daging bebek. Harga daging beku yang ditawarkan pun relatif lebih murah dengan harga daging segar yang dijual di pasar tradisional.
Namun, pembeli juga mesti piawai, saat harga ayam jatuh di kisaran Rp20.000 per kilogram di pasar tradisional, justru di pasar modern masih stabil pada harga Rp25.000 per kilogram.
Lain lagi dengan Soleha lebih suka membeli daging segar karena bisa langsung diolah. “Memang lebih mahal, tapi bisa langsung dimasak. Kalau daging beku, meski dicairkan dulu, paling tidak beberapa jam. Tapi, di tengah Covid-19 ini, saya juga tertarik beli daging beku, karena murah, saat ini keuangan lagi sulit,” kata Soleha.
Taufik, pedagang daging segar di Pasar Perumnas Palembang, mengatakan harga daging sapi segar relatif stabil sejak sebelum Ramadan, yakni Rp130.000 per kilogram. Ia tak menyangkal sejak merebaknya penyebaran virus korona mengalami penurunan omzet hingga 20 persen. “Biasanya, saat Ramadhan banyak yang beli. Tapi sekarang beda, pasar lagi lesu, sepi,” kata dia.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan Endang Triwahyuningsih mengatakan pemerintah terus menyosialisasikan ke masyarakat mengenai penggunaan daging beku sebagai upaya untuk menekan inflasi.
Biasanya, harga daging sapi segar akan melonjak hingga Rp140.000 per kilogram karena tingginya permintaan menjelang Lebaran. Tapi, jika masyarakat ada alternatif lain maka harga akan turun atau setidaknya stabil di kisaran Rp130.000 per kilogram. “Sebenarnya ini masalah kebiasaan saja, coba jika makan di restoran dan hotel, pasti yang digunakan daging beku,” kata dia. (OL-12)
BEEF saat ini bekerja sama dengan ID Food dalam memenuhi persediaan daging hingga akhir 2025.
Nah, berikut alasan daging babi lebih murah daripada daging sapi.
Harga daging sapi masih kisaran Rp115 ribu dan daging ayam yang bertahan pada harga Rp34 ribu per kg.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
ANGGOTA Komisi VI DPR RI Amin AK menyoroti rencana pemerintah yang terus memberlakukan kebijakan impor guna mencukupi kebutuhan daging dalam negeri. Menurutnya, penghitungan neraca daging
Ketua Umum JAPPDI Asnawi mengungkapkan, ada beberapa faktor terkait dengan kendala pasokan sapi impor masuk ke Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved