PSBB: Volume Kendaraan di Tol Bocimi Turun 42 persen

Benny Bastiandy
07/5/2020 14:10
PSBB: Volume Kendaraan di Tol Bocimi Turun 42 persen
Volume kendaraan di Tol Bocimi turun 45% saat pemberlakukan PSBB.(MI/Dede Susianti)

VOLUME arus lalu lintas kendaraan yang melintasi ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) turun cukup signifikan menyusul diterapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Penurunannya dikalkulasi mencapai sekitar 42% dibanding bulan sebelumnya.

Manajer Operasional Tol Bocimi, Kirman, mengatakan penurunan volume arus lalu lintas kendaraan bisa juga dipengaruhi ruas jalan tol lainnya yang
terintegrasi dengan Bocimi. Kirman tak memungkiri tingkat penurunannya cukup drastis.

"Penerapan PSBB, khususnya di ruas tol Ciawi-Sukabumi, ini terjadi penurunan sangat drastis. Ini juga sebenarnya mungkin dipengaruhi dengan ruas-ruas yang terintegrasi dengan tol kami (Bocimi). Lalin-nya (lalu lintas) dibandingkan dengan bulan lalu itu turun hampir 42%," terang Kirman kepada wartawan, Kamis (7/5).

Kirman menyebutkan, jenis kendaraan yang melintasi ruas jalan tol Bocimi mayoritas didominasi golongan I. Jenis kendaran di antaranya sedan, jip,
pikap atau truk kecil, dan juga bus.  "Kalau untuk golongan II dan III relatif masih sedikit," jelas Kirman.

Kirman menuturkan sejauh ini tidak ada pembatasan jenis kendaraan yang masuk melalui ruas tol Bocimi. Terkecuali kendaraan yang memang tidak memenuhi syarat.

"Sejauh ini di tol kami (Bocimi) tidak ada pembatasan kendaraan karena terintegrasi dengan Jasa Marga. Kecuali kendaraan yang memang tidak memenuhi persyaratan," jelasnya.

Kirman menuturkan pihaknya setiap hari mengerahkan 10-12 personel di pintu masuk dan keluar tol untuk melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan dan penumpangnya. Pemeriksaan setiap kendaraan dan penumpangnya akan berlangsung selama 14 hari menyesuaikan dengan surat edaran dari kepala
daerah di wilayah tol Bocimi berada.

"Di cek poin kami siapkan 10-12 personel internal. Tidak ada dari Dinas Perhubungan maupun dari Satlantas," ungkapnya.

Selama berlangsungnya pandemi covid-19, kata Kirman, pihaknya menerapkan standard protokol kesehatan. Di kawasan kantor, pegawai maupun tamu harus tetap mencuci tangan dan mengenakan masker saat akan beraktivitas.

"Di dalam kendaraan pun mulai diatur jarak atau physical distancing. Setiap dua hari sekali kami lakukan penyemprotan disinfektan," pungkasnya. (OL-13)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya