Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
VOLUME arus lalu lintas kendaraan yang melintasi ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) turun cukup signifikan menyusul diterapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Penurunannya dikalkulasi mencapai sekitar 42% dibanding bulan sebelumnya.
Manajer Operasional Tol Bocimi, Kirman, mengatakan penurunan volume arus lalu lintas kendaraan bisa juga dipengaruhi ruas jalan tol lainnya yang
terintegrasi dengan Bocimi. Kirman tak memungkiri tingkat penurunannya cukup drastis.
"Penerapan PSBB, khususnya di ruas tol Ciawi-Sukabumi, ini terjadi penurunan sangat drastis. Ini juga sebenarnya mungkin dipengaruhi dengan ruas-ruas yang terintegrasi dengan tol kami (Bocimi). Lalin-nya (lalu lintas) dibandingkan dengan bulan lalu itu turun hampir 42%," terang Kirman kepada wartawan, Kamis (7/5).
Kirman menyebutkan, jenis kendaraan yang melintasi ruas jalan tol Bocimi mayoritas didominasi golongan I. Jenis kendaran di antaranya sedan, jip,
pikap atau truk kecil, dan juga bus. "Kalau untuk golongan II dan III relatif masih sedikit," jelas Kirman.
Kirman menuturkan sejauh ini tidak ada pembatasan jenis kendaraan yang masuk melalui ruas tol Bocimi. Terkecuali kendaraan yang memang tidak memenuhi syarat.
"Sejauh ini di tol kami (Bocimi) tidak ada pembatasan kendaraan karena terintegrasi dengan Jasa Marga. Kecuali kendaraan yang memang tidak memenuhi persyaratan," jelasnya.
Kirman menuturkan pihaknya setiap hari mengerahkan 10-12 personel di pintu masuk dan keluar tol untuk melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan dan penumpangnya. Pemeriksaan setiap kendaraan dan penumpangnya akan berlangsung selama 14 hari menyesuaikan dengan surat edaran dari kepala
daerah di wilayah tol Bocimi berada.
"Di cek poin kami siapkan 10-12 personel internal. Tidak ada dari Dinas Perhubungan maupun dari Satlantas," ungkapnya.
Selama berlangsungnya pandemi covid-19, kata Kirman, pihaknya menerapkan standard protokol kesehatan. Di kawasan kantor, pegawai maupun tamu harus tetap mencuci tangan dan mengenakan masker saat akan beraktivitas.
"Di dalam kendaraan pun mulai diatur jarak atau physical distancing. Setiap dua hari sekali kami lakukan penyemprotan disinfektan," pungkasnya. (OL-13)
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved