Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Triwulan I 2020 Perekonomian DIY Tertekan

Agus Utantoro
07/5/2020 08:49
Triwulan I 2020 Perekonomian DIY Tertekan
Suasana sepi kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Sejak pandemi covid-19, wisatawan berkunjung ke Yogyakarta turun drastis.(ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/)

PEREKONOMIAN Daerah Istimewa Yogyakarta pada Triwulan I 2020 ini mengalami tekanan. Hal ini terlihat dari realisasi pertumbuhan PDRB DIY pada Triwulan I 2020 yang menunjukkan kontraksi 0,17% (yoy) atau turun 5,48% (qtq). Kepala Bank Indonesia Perwakilan DIY, Hilman Tisnawan dalam keterangannya Rabu (6/5) malam mengatakan kinerja perekonomian DIY ini lebih rendah dibanding pertumbuhan ekonomi d nasional atau bahkan di Jawa yang tumbuh 2,97% (yoy) dan 3,42% (yoy).

"Penurunan tersebut utamanya disebabkan oleh statistical base effect," katanya.
 
Ia menegaskan setelah mengalami rekor pertumbuhan ekonomi tertinggi PDRB DIY  sebesar 6,60% (yoy) pada 2019, maka secara statistik pertumbuhan 2020 akan rendah. Statistical Base Effect, lanjutnya, mempengaruhi kontraksi di sektor konstruksi dan pertanian. Ia menyebutkan pada 2019 ekonomi DIY tumbuh ditopang konstruksi Projek Strategis Nasional, pembangunan Yogyakarta International Airport (YIA), pembangunan underpass dan pekerjaan lainnya. 

"Sejak berakhirnya pembangunan konstruksi YIA, ruang pertumbuhan akan semakin terbatas karena belum ada projek konstruksi besar lainnya yang berjalan," kata Hilman.

Sementara di sektor pertanian, pada Triwulan I ini pada umumnya mengalami kenaikan produksi utamanya disumbang oleh panen raya padi secara nasional. Apabila pertumbuhan ekonomi DIY mengecualikan statistical base effect dari sektor konstruksi dan pertanian, maka ekonomi DIY pada Triwulan I 2020 ini mampu tumbuh 1,72% (yoy).

Sementara itu efek pandemi covid-19, Hilman mengatakan, mulai berdampak pada penutunan kinerja sektor pariwisata dan industri pengolahan di penghujung triwulan

"Secara umum kinerja pariwisata di DIY pada awal 2020 ini masih baik," katanya.

Namun sejak adanya konfirmasi pasien covid-19 pertama di Indonesia pada 2 Maret 2020, kinerja pariwisata di berbagai destinasi terus menurun. Ia menambahkan pada Maret 2020 jumlah wisatawan asing maupun domestik yang menginap di hotel berbintang di DIY turun hingga 30,8% (yoy) dibanding tahun sebelumnya.

Penurunan kinerja pariwisata  ini, ujarnya, menyebabkan pertumbuhan ekonomi sektor akomodasi makan minum, sektor transportasi hingga industri pengolahan makan minum tidak dapat tumbuh sebesar periode sebelumnya.

Hilman Tisnawan menambahkan, dari sisi kelompok pengeluaran, kondisi ekonomi global yang juga mengalami penurunan menjadi momentum DIY untuk mencatat net-ekspor.

"Ini menjadi catatan positif bagi kinerja DIY dalam peran nyata perbaikan defisit neraca berjalan yang dialami oleh Indonesia," katanya.

Pada Triwulan I 2020, lanjutnya, DIY mampu mendorong ekspor untuk tumbuhpositif 5,25% (yoy) dengan pertumbuhan impor hanya 2,01% (yoy). 

"Namun perlu diwaspadai dampak ekonomi dari covid-19 yang terus memburuk di berbagai negara dapat menyebabkan penurunan kinerja ekspor DIY di masa mendatang," katanya.

Sedang kinerja inflasi di DIY masih tercatat baik. Pada April 2020, lanjutnya, inflasi DIY tercatat deflasi sebesar 0,24% (mtm). Dengan capaian tersebut inflasi DIY secara akumulatif hingga April 2020 tercatat 0,50% (ytd) atau secara tahunan 2,34% (yoy). Capaian inflasi ini masih pada sasaran yang ditetapkan sebesar 3,0%+/-1 (yoy).

baca juga: Koalisi Padi Jilid II Dukung Hermus-Edi Maju Pilkada Manokwari

Terkendalinya inflasi di DIY ini, ujarnya, disebabkan oleh deflasi  kelompok pangan bergejolak (volatile food), sebagai dampak dari kecukupan stok pangan hingga Lebaran mendatang. Selain itu, imbuhnya inflasi kelompok harga yang diatur pemerintah juga menurun. Pada kesempatan itu, Hilman mengingatkan, untuk menopang pertumbuhan ekonomi di DIY di tengah pandemi covid-19 ini diperlukan gotong royong semua lapisan masyarakat. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya