Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Bukannya Bertobat, Napi Asimilasi Malah Berulah

Ant
22/4/2020 23:21
Bukannya Bertobat, Napi Asimilasi Malah Berulah
Napi asimilasi(Antara)

DUA narapidana program asimilasi kembali berulah karena terlibat kasus pencurian di Solo, Jawa Tengah.

Alhasil, petugas rumah tahanan negara (rutan) dan lembaga pemasyarakatan (lapas) menjemput dua narapidana tersebut.

"Kini, keduanya sudah dijemput oleh petugas rutan dan petugas lapas," kata Kepala Polres Kota Surakarta Kombes Andy Rifai di Solo, Rabu (22/4).

Andy menjelaskan bahwa yang menjemput mereka di Markas Polresta Surakarta adalah petugas dari Rutan Kendal dan  Lapas Ambarawa, tempat kedua napi sebelum menjalani asimilasi di rumahnya masing-masing.

Setelah keduanya selesai menjalani sisa hukumannya, pihaknya akan memproses kasus mereka.

Sebelum napi menjalani asimilasi, lanjut Kapolres, rutan/lapas seharusnya berkoordinasi dengan Polresta dan Pemerintah Kota Surakarta sehingga pemda setempat dan polisi mengetahui siapa saja di antara napi yang ikut program asimilasi.

Polisi paling tidak sudah mengetahui dan memberikan pengarahan kepada mereka agar jangan melakukan lagi perbuatan tindak pidana.

Selain itu, lanjut dia, juga memastikan nama dan alamatnya untuk memantau keberadaan yang bersangkutan.

"Kami sebelumnya hanya diberikan datanya saja sehingga harus cari sendiri keberadaan mereka ketika menjalani asimilasi," kata Andy.

Ia mengatakan bahwa program asimilasi ini merupakan salah satu yang menjadi perhatian aparat keamanan dan Pemkot Surakarta.

Bahkan, Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo siap memperhatikan napi yang ikut program asimilasi karena mereka masih menganggur. Apalagi, kondisi pandemi korona saat ini, mau mencari pekerjaan masih susah, padahal mereka butuh makan pada masa asimilasi di rumahnya masing-masing.

Menurut Hadi, seharusnya orangnya diserahkan ke pemerintah kota terlebih dahulu, bukan hanya datanya. Selanjutnya, dengan didampingi kapolres dan dandim setempat dilakukan pembinaan terlebih dahulu sehingga pemda mempunyai tanggung jawab.

"Saya hanya diberikan catatan nama napi asimilasi. Jika mereka diasimilasi langsung keluar kota, saya tidak tahu," katanya. (OL-8).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya