Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Pemerintah Kota Semarang untuk memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Apalagi, ditemukan 46 dokter dan tenaga medis di RSUP dr Kariadi yang positif virus korona atau covid-19 dan seorang perawst rumah sakit tersebut meninggal dunia akibat korona.
"Saya kira Kota Semarang harus mencermati betul-betul, karena sudah masuk kategori merah sehingga harus hati-hati," kata Ganjar.
Baca juga: Empat Warga Magelang Peserta Ijtimak Ulama Gowa Positif Korona
Melihat kondisi sekarang, lanjut Ganjar, jika tidak bisa mengendalikan akan terus bertambah jumlah pasien, Pemkot Semarang harus lebih tegas dan keras menerapkan phsyical distancing. Apalagi, masih banyak kerumunan di berbagai tempat sampai larut malam seperti kafe.
Ganjar mengaku telah menginstruksikan Wali Kota Semarang untuk melakukan kajian dan perhitungan jika ditetapkan PSBB yakni menyangkut aspek sosial ekonomi, transportasi, logistik, sampai keamanan.
Baca juga: PDP di Magelang Meninggal Dunia, Jubir Covid-19: Jangan Khawatir
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengaku masih melakukan perhitungan pemberlakuan PSBB. "Masih kita hitung dan pertimbangkan secara matang untuk dapat menetapkan PSBB. Jika itu perintah maka segera akan kita susun perhitungan dan pertimbangannya, kita akan diskusikan lagi dengan gubernur menyangkut hal itu," kata Hendrar.
Berdasarkan data dihimpun dari Dinas Kesehatan Kota Semarang, jumlah PDP di Kota Semarang tercatat 416 orang denfan 175 orang dinyatakan negatif dan 191 orang masih menunggu hasil uji laboratorium, 37 orang meninggal dalam status negatif dan 27 orang meninggal lainnya menunggu hasil lab.
"Dari 120 pasien positif covid-19 di Kota Semarang 65 orang pasien di antaranya mulai membaik dan 43 pasien lainnya sudah sembuh," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam.
Baca juga: Warga Sorong Minta Pelabuhan dan Bandara Tetap Ditutup
Sementara data dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah covid-19 Jateng hingga Sabtu (18/4) pukul 06.26 WIB telah tembus hingga 305 orang positif korona, 222 orang di antaranya dirawat di berbagai rumah sakit rujukan dengan jumlah sembuh sebanyak 41 orang dan meninggal 42 orang.
Lonjakan kasus korona paling menonjol terjadi pada orang dalam pantauan (ODP) yang telah mencapai 24.193 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 814 orang yang kini masih dirawat di berbagai rumah sakit di Jawa Tengah menunggu hasil tes laboratorium. (X-15)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved