Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

24 Ribu KK Petani Karet Terdampak Covid-19

Marliansyah
12/4/2020 15:19
24 Ribu KK Petani Karet Terdampak Covid-19
Petani mengumpulkan getah karet hasil panen di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (31/1).(ANTARA/NOVA WAHYUDI)

SEDIKITNYA 24 ribu kepala keluarga (KK) atau sekitar 96.000 warga petani karet di Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, terdampak virus korona (covid-19).

Puluhan ribu kepala keluarga petani karet yang menggantungkan  hidupnya dari perkebunan karet kehilangan penghasilan.

Perkebunan karet di kabupaten tersebut,  mencapai 31.098 hektare lahan milik masyarakat yang selama ini menjual hasil karetnya ke PT Pamor Ganda dan PT Batanghari Bengkulu Pratama tutup sejak 7 April lalu.

Bupati Bengkulu Utara Mian di Bengkulu, Minggu (12/4), mengatakan, sedikitnya 42 ribu kepala keluarga petani karet kehilangan penghasilan karena pabrik pengolah karet telah ditutup pada 7 April lalu.

"Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara,  telah menyurati presiden dan  mengirimkan surat ke Menteri Pedagangan dan Menteri Perindustrian terkait penutupan pabrik karet sangat berpengaruh pada ekonomi  masyarakat terkait wabah korona," katanya.

Baca juga: Polda Papua Gelar Operasi Pasar di Jayapura dan Sentani

Mayoritas masyarakat di Kabupaten Bengkulu Utara, lanjut dia, hampir  70% menggantungnya ekonominya pada perkebunan karet dan kelapa sawit.

Dengan ditutupnya pabrik karet, hal itu akan berimbas langsung pada masyarakat dan saat ini karet petani hanya dihargai Rp2.000 per kilogram akibat  pabrik tutup.

Saat ini,  ada tiga desa yang berhubungan atau bermintra plasma dengan PT Pamor Ganda, yakni Desa Lubuk Mintai, Talang Baru dan Desa Kualalangi, kabupaten tersebut yang menjadi desa penyangga perusahaan. (A-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya