Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PEMERINTAH Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan dua lokasi berbeda untuk isolasi pemudik. Khususnya bagi yang ditolak kedatangannya oleh warga setempat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan kepada Media, menjelaskan, lokasi yang digunakan ini adalah Asrama Haji Transit Yogyakarta di Jalan Pajajaran, Sleman dan satunya lagi Wisma Sembada, sebuah hotel milik Pemkab Sleman di kawasan wisata Kaliurang.
Menurut Makwan, kedua tempat tersebut masing-masing memiliki lebih dari 30 kamar, dan setiap kamar dapat diisi dengan dua orang. Syarat yang boleh menempat shelter isolasi tersebut, harus ada penolakan dari warga.
"Mereka ini pemudik yang pulang kampung atau Pelaku Perjalanan Area Terpapar Covid-19 yang kemudian ditolak kepulangannya di lingkungan tempat tujuannya," kata dia, Kamis (9/4).
Karena itu, lanjut Makwan, untuk mendapat perawatan di tempat tersebut harus membawa surat pernyataan penolakan warga yang dikeluarkan oleh RT, RW dan kemudian diketahui oleh desa dan direkomendasi oleh kecamatan.
Saat ini, menurut Makwan sudah ada empat orang yang menghuni Asrama Haji Transit Yogyakarta untuk menjalani isolasi selama 14 hari. Mereka mendapat pemeriksaan medis dan diajak untuk melakukan pola hidup sehat. "Tidak boleh keluar dari area," katanya.
Selain mereka, pelaku perjalanan area zona merah Covid-19, ujar Makwan, tenaga medis maupun paramedis yang merawat pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 namun ditolak kepulangannya di rumah mereka, juga berhak
mendapat perawatan di shelter tersebut.
Jika dirasa masih perlu tambahan ruangan, Makwan mengatakan, Pemkab Sleman sudah berkomunikasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk memanfaatkan gedung Diklat Kemendagri di Kalasan sebagai shelter.
Selain menyiapkan shelter, Pemkab Sleman juga sudah menyiapkan makam khusus untuk korban virus korona yang ditolak dimakamkan di pemakaman umum desa atau makam keluarga. "Ada di TPU Madurejo, Prambanan," katanya.
Kompleks pemakaman milik Pemkab Sleman ini keseluruhannya seluas tujuh hektare dan ada blok yang khusus untuk korban virus korona. "Petugas makam sudah menggali sekitar 30 lubang yang siap untuk memakamkan,"
katanya.
Ia menambahkan, para petugas makam juga sudah dibekali dengan pengertian, tata cara memakamkan dan pakaian pelindung diri. Lubang yang digunakan untuk memakamkan korban virus korona ini, lebih dalam dibanding makam orang biasa. Kedalamannya mencapai dua meter sedangkan makam biasa sekitar 1,7 meter. (OL-13)
Baca Juga: Banjir di Sampang Landa Tiga Kelurahan dan Dua Desa
Baca Juga: Pasien Sembuh Covid-19 Menjadi 252 Orang
Kerja sama biosekuriti yang kuat tidak hanya membantu melindungi masing-masing negara, tetapi juga kesehatan, stabilitas, dan ketahanan seluruh kawasan.
Sistem ini melibatkan koordinasi antara maskapai penerbangan, operator kapal, pengelola pelabuhan, bandara, fasilitas kesehatan, dan dinas kesehatan.
Anak-anak yang menderita ketiga penyakit (mumps, HFMD dan varicella) harus tidak boleh masuk sekolah, harus diam di rumah karantina, isolasi, physical distancing.
KETUM IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan untuk mencegah perluasan penyakit menular di lingkungan sekolah seperti gondong dan cacar air, karantina dapat dilakukan.
Badan Karantina Indonesia (BKI) akan membentuk sistem karantina terpadu melibatkan tiga negara Indonesia, Malaysia dan Brunei yang disebut Borneo Quarantine Sistem.
Selama masa karantina, peserta akan dibekali dengan pelatihan intensif dan berbagai tantangan untuk mengasah kemampuan mereka..
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved