Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Purbalingga Protes Hanya Diberi 85 Alat Rapid Test

Lilik Darmawan
31/3/2020 13:07
Purbalingga Protes Hanya Diberi 85 Alat Rapid Test
Petugas menunjukkan alat rapid test Covid-19 di Rumah Isolasi Rumah Dinas Wali Kota Semarang, Jateng, Senin (30/3/2020)( ANTARA FOTO/Aji Styawan)

PEMKAB  Purbalingga melakukan protes kepada Pemprov Jawa Tengah (Jateng), karena hanya diberi 85 alat rapid test. Hal itu disampaikan dalam rapat secara daring dengan Pemprov Jateng pada Selasa (31/3). Sebab, di Purbalingga kasusnya cukup tinggi, tetapi di kabupaten lain kasus lebih rendah malah diberi lebih banyak alat rapid test.

Asisten Adminsitrasi Pembangunan Setda Purbalingga, Agus Winarno menyatakan bahwa Pemprov Jateng seharusnya proporsional dalam mendistribusikan alat rapid test.

"Kami meminta kepada Pemprov Jateng untuk proporsional dalam mendistribusikan alat rapid test untuk penanganan Covid-19," terang Agus Winarno, Selasa (31/3).

Menurut Agus, di Purbalingga ada 5 pasien yang positif Covid-19, 53 pasien dalam pengawasan (PDP), dan ada 1.486 orang dalam pemantauan (ODP). Dengan demikian, maka seharusnya Purbalingga mendapat alat rapid test lebih banyak. Ata permintaan tersebut, kata Agus, Pejabat (Pj) Sekda Jateng Herru Setiadhie berjanji akan mengkoordinasikan dengan Dinas Kesehatran (Dinkes) Jateng.

"Pak Pj Sekda Jateng akan mengkomunikasikan lagi dengan Dinkes Jateng," katanya.

Sementara Direktur RSUD Goeteng Tarunadibrata, Nonot Mulyono, mengatakan penggunaan rapid test harus diulang dua kali setelah hari ke-7.

"Untuk RSUD Goeteng, tetap memberlakukan bagi PDP harus tetap uji swab, karena akan lebih efektif. Sebab, hasilnya akan dapat diketahui empat hari," tambahnya. 

baca juga: Gubernur Sumsel Ajak Warganya Salat Hajat Serentak

Peralatan rapid test bakal diprioritaskan untuk petugas medis yang menangani langsung pasien Cobid-19. Sehingga para petugas akan mengetahui secara dini kondisinya.

"Jika alatnya lebih, maka dapat dipakai untuk ODP," tukasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya