Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Modernisasi Alat Jadi Solusi Penyusutan Lahan

(AS/TB/BY/AD/MY/PT/N-2)
04/3/2020 09:19
Modernisasi Alat Jadi Solusi Penyusutan Lahan
Siasati Alih Fungsi Lahan, Modernisasi Pertanian Dongkrak Produksi Padi di Jateng.(MI/Akhmad Safuan)

SAMA seperti banyak dae-rah lain, sektor pertanian di Jawa Tengah juga dihantui penyusutan luas lahan sawah. Dinas Pertanian mencatat dalam lima tahun terakhir, Jawa Tengah telah kehilangan 800 ribu hektare sawah.

"Sebelum 2014, total lahan pertanian mencapai 2,88 juta hektare. Tumbuhnya kawasan industri membuat alih fungsi lahan pertanian sehingga pada 2014 hanya ada 1,8 juta hektare sawah, dan tahun ini tersisa 1,002 juta hektare," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah Suryo Banendro.

Namun, pemprov tidak mau berpangku tangan dan menye-rah pada keadaan. Demi tetap menjaga produksi pangan, berbagai upaya dilakukan. "Salah satunya, kami melakukan modernisasi pertanian, dengan menambah alat pertanian modern," sambung Suryo.

Kebijakan itu diharapkan mampu nendongkrak produksi beras atau minimal mempertahankan jumlah produksi pangan. Terbukti, meski lahan menyusut dalam lima tahun terakhir, produksi padi justru meningkat.

Jika pada 2014 sawah menghasilkan 9,6 juta ton gabah kering giling, pada 2019 justru naik menjadi 1,002 juta ton. "Modernisasi peralatan pertanian, pembenihan, pemupuk-an, pengairan dan digitalisasi, meningkatkan produksi pertanian," tandas Suryo.

Ketersediaan beras juga tidak jadi masalah di Sulawesi Tengah. "Kami mendapat pasokan dari lima kabupaten, dan itu sudah mencukupi untuk satu provinsi," ungkap Kepala Dinas Tanaman Pangan Trie Iriani.

Dia menambahkan Sulawesi Tengah masih mengandalkan hasil pertanian lokal untuk memenuhi kebutuhan pangan warga. "Meski ada impor, tapi itu hanya untuk komoditas tertentu saja. Untuk padi, jelas kami sudah swasembada."

Di Bandung, Direktur Utama Bulog Budi Waseso memastikan mulai tahun ini pihaknya akan meningkatkan kualitas beras yang dikonsumsi masyarakat. Beras medium akan digantikan beras premium.

"Tahun ini, kami hanya akan menyalurkan beras premium untuk masyarakat. Setelah sisa beras medium habis, beras Bulog hanya premium," tegasnya. (AS/TB/BY/AD/MY/PT/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya