Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HUJAN yang terus mengguyur membuat tanah di perbukitan Desa Padasari, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mengalami pergerakan dan retak-retak. Akibatnya enam rumah warga mengalami kerusakan baik berat maupun ringan.
Pergerakan retakan tanah memanjang dan masuk rumah hingga lantai membuat dinding keenam rumah warga desa Padasari tersebut bergeser dan rusak. Sebagian penghuni dari enam rumah yang empat di antaranya rusak berat, terpaksa mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman.
Keterangan yang dihimpun menyebutkan, pergerakan tanah masih terjadi hingga Jumat (21/2), dan dikhawatirkan keretakan tanah di kawasan
perbukitan tersebut semakin meluas/ memanjang.
Salah seorang warga Desa Padasari, Ade Sanmsudin, 47, menuturkan, saat kejadian warga sempat panik karena mendengar suara retakan dinding rumah.
"Warga langsung keluar menyelamatkan diri," tutur Ade Samsudin.
Ade Samsudin menenyebut selain merusak rumah, sumur warga pun rusak dan hancur terkena retakan tanah sehingga tidak bisa digunakan atau diambil airnya untuk keperluan sehari-hari.
"Kalau rumah semuanya ada enam rumah warga di sini yang rusak. Empat rusak berat dan dua lainnya rusak ringan," terang Ade Samsudin
Hingga kini warga masih khawatir dengan curah hujan yang tinggi dan bisa menyebabkan kondisi retakan semakin parah. Warga berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal memberikan bantuan kepada pemilik rumah yang mengalami kerusakan. (OL-2)
Dua peralatan EWS yang masih aktif berada di Desa Cibeureum, Kecamatan Talaga dan Desa Jerukleueut, Kecamatan Sindangwangi.
Pascakejadian tanah bergerak, kontur tanah relatif masih cukup labil. Parahnya, intensitas curah hujan pun masih cukup tinggi, sehingga memicu kondisi tanah terus bergeser.
Gerakan tanah akan terjadi pada suatu lereng, jika ada keadaan ketidakseimbangan yang menyebabkan terjadinya suatu proses mekanis,
Pihaknya kini berupaya untuk meningkatkan distribusi air bersih melalui PAM Jaya agar mengurangi penggunaan air tanah.
Ia pun meyakini seluruh aparat kelurahan di 10 wilayah rawan pergeseran tanah dan tanah longsor tersebut sudah mengantisipasi bencana tersebut.
Beberapa ciri tanah longsor, seperti ada lapisan tanah/batuan yang miring ke arah luar. Lalu, rembesan air pada lereng, hingga pohon dengan batang yang terlihat melengkung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved