Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEORANG nasabah Bank BRI bernama Andi Bungawati, 27, menjadi perbincangan karena mengunggah di media sosial (medsos) Twitter For EXO @abunga0506 karena kehilangan Rp16 juta dari rekeningnya pada pertengahan Desember 2019.
Bungawati awalnya menduga uangnya yang hilang di rekening BRI tersebut akibat tindakan skimming. Sehingga ia melaporkan kejadian tersebut ke BRI. Tapi dari hasil penyelidikan Kantor Wilayah BRI Makassar, yang terjadi ternyata bukan skimming.
Kepala BRI Kantor Wilayah Makassar Presley Hutabarat, Sabtu (1/2), menyebutkan yang terjadi bukanlah skimming melainkan penyalahgunaan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) oleh pihak yang tidak bertanggung jawab alias ATM digunakan orang lain.
Menurut dia, pihak BRI menemukan fakta telah terjadi penarikan uang sebanyak tujuh kali di ATM bank lain yang berlokasi di daerah Poros Palangga, Kabupaten Gowa, dan Jalan Veteran Selatan, Makassar.
"Empat kali penarikan masing-masing senilai Rp2,5 juta pada 24 Desember 2019 pukul 23.30 Wita dan dua kali penarikan Rp2,5 juta. Serta sekali penarikan senilai Rp1 juta pada 25 Desember 2019 pukul 00.05 Wita," ungkap Presley.
"Jadi, kami menemukan bukti bahwa kejadian ini adalah penyalahgunaan kartu ATM Nasabah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Makanya kami ingatkan untuk membuat pin ATM yang susah dideteksi," sambung Presley.
Baca juga: Kasus Skimming ATM Kerabat Prabowo Siap Disidangkan
Meski murni tindakan penyalahgunaan ATM, pihak BRI akan terus membantu Bungawati dalam menyelesaikan masalah ini untuk menjerat pelaku melalui jalur hukum maupun penyelesaian secara kekeluargaan.
Baca juga: Kartu ATM Bercip Diyakini Lebih Aman
Presley mengaku, jika selama 2019, BRI tidak banyak menemukan kasus skimming. "Ada tapi hanya satu dua itu pun bisa diselesaikan. Untuk mengantisipasi kasus skimming, kita selalu melakukan patroli ATM dan memasang alat antiskimming," pungkas Presley.
Andi Bunga juga telah menerima hasil penyelidikan ini dan mengakui kejadian tersebut bukanlah skimming maupun kesalahan sistem Bank BRI.
"Berkat bantuan pihak BRI, pelaku yang melakukan penarikan menggunakan kartu ATM milik saya, identitasnya sudah dapat diidentifikasi dan bukan dari pihak internal Bank BRI," seru Bungawati.
Baca juga: Oknum Satpol PP Kembalikan Uang ke Bank DKI
Ia pun menyampaikan permohonan maaf kepada BRI dan masyarakat atas berbagai pemberitaan yang selama ini telah beredar luas. "Saya berharap semua masalah yang ada bisa diselesaikan dan menemukan jalan keluar terbaik," ungkapnya. (X-15)
Kejati DKI menugaskan dua jaksa untuk memeriksa berkas perkara tersangka Ramyadjie Priambodo
Oknum Satpol PP disebut penasaran karena saat mengambil uang, saldo rekening tidak berubah satu rupiah pun. Karena itu, pengambilan dilakukan berulang lantaran rasa penasaran
Pengambilan uang sudah dilakukan sejak Mei namun baru heboh kali ini sehingga Kasatpol PP mempertanyakan kinerja sistem Bank DKI
Kasatpol PP belum bisa memastikan berapa nilai total uang yang diambil oleh oknum Satpol PP tersebut dan berapa yang dikembalikan.
Polda Metro Jaya berhasil menangkap dua tersangka berinisal DL dan AC di kawasan Tebet, Jakarta. AC melancarkan aksinya lewat modus skimming kartu ATM di beberapa ATM di Jakarta Barat
UNIT Reskrim Polsek Tambora, Jakarta Barat meringkus dua pelaku pengganjal mesin anjungan tunai mandiri (ATM).
Desa Benteng, Kabupaten Bogor, bersolek menjadi salah satu desa wisata yang ada di Jawa Barat. Perjalanannya menjadi desa edu agrotourism boleh dibilang cukup panjang.
Kemajuan sistem pembayaran di Indonesia berkembang cukup pesat. Salah satu contohnya adalah penerapan pembayaran nontunai menggunakan gawai melalui QRIS
Pandemi covid-19 yang terjadi empat tahun lalu ternyata tidak melulu menjadi cobaan. Itu juga membawa keuntungan bagi beberapa pihak, salah satunya adalah Huggy Boo.
Huggy Boo, jenama fesyen lokal bertemakan pakaian keluarga ciptaan Novita Hapsari memiliki sebuah arti yang menarik. Huggy Boo sendiri diartikan sebagai memeluk kesayangan.
Perkembangan jenama Huggy Boo yang kini tengah dalam proses kerja sama dengan Marc Jacobs untuk dipasarkan di luar negeri, tidak membuat sang pemiliknya, Novita Hapsari, berpuas diri.
Fitri Aprilia memulai bisnisnya sebagai perajin makrame sejak 2019. Berawal dari coba-coba, usahanya tersebut kini berbuah manis dan terus berkembang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved