Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Banjir Bandang di Bengkulu Tewaskan Empat Orang

Cindy Ang
20/1/2020 06:30
Banjir Bandang di Bengkulu Tewaskan Empat Orang
Ilustrasi(Dok MI)

EMPAT orang meninggal dunia akibat jembatan gantung putus diterjang banjir bandang di wilayah Desa Manau Sembilan II, Kabupaten Kaur, Bengkulu, Minggu (19/1) sekitar pukul 15.00 WIB. Sementara itu, enam orang dinyatakan hilang.

"Ada 17 warga selamat setelah terjatuh dari Jembatan Gantung Cawang yang putus akibat terjangan banjir bandang," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo dikutip dari Antara, Senin (20/1).

Agus membeberkan data korban jiwa meninggal dunia, data orang hilang dan warga selamat.

Adapun korban jiwa meliputi warga Desa Manau IX/2 Emilia binti Minut dan Yeni binti Kamharudin. Lalu warga Desa Bungin Tambun Pio bin Didi dan warga Desa Pulau Panggung Peri Rahman bin Tisri.

Baca juga: Gempa 6,6 SR Guncang Sulut, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Kemudian data orang hilang dan dalam pencarian antara lain warga Desa Bungin Tambun III Mika binti Sus, warga Desa Bungin Tambun II Intan Guspani binti Indi, warga Desa Rigangan Migi bin Jon Armada. Adapula warga Desa Tanjung Ganti I Gok bin Junar, warga Desa Pulau Panggung Ipan bin Ujang dan Viki bin Ida.

Sementara 17 warga selamat yakni warga Desa Bungin Tambun III Arif bin Anudi, Cici binti Julianto dan Dili binti Sisan, warga Desa Guru Agung Cindi binti Arsono, warga Bungin Tambun Candra bin Naya, dan warga Desa Tanjung Kemuning III Sofia Fadila binti Piang.

Adapun warga Desa Simpang III Emi Astuti binti Yanato dan Sherli Oktafia binti Janawarsya, warga Desa Pagar Alam Agung bin Darmawan serta Aldi bin Utik. Kemudian warga Desa Tanjung Iman I Ranti bin Tawan, warga Desa Bungin Tambun II Melia, warga Desa Pulau Panggung Emizer bin Hinterman, Guntara bin Musirman warga Desa Pulau Panggung, Binten bin Litusman, Andi bin Amru dan Dendi bin Sanawi.

Berdasarkan laporan sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kaur, banjir bandang dipicu faktor cuaca buruk dan intensitas hujan tinggi sehingga menyebabkan banjir.
 
BPBD Kabupaten Kaur telah mendirikan posko darurat pencarian di lokasi kejadian.

Tim gabungan dari unsur TNI, Polri, Basarnas dan pemerintah daerah setempat masih terus melakukan upaya pencarian bersama. Jumlah kerugian yang ditimbulkan masih dalam proses pendataan. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya