Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
KANTOR Bank Indonesia (BI) Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng) bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di empat kabupaten yakni Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara mengantisipasi dampak bencana terhadap inflasi. Sebab, bencana yang membuat pasokan berkurang atau distribusi yang tersendat karena ada bencana dapat memicu kenaikan inflasi. Kepala Perwakilan Kantor BI Purwokerto Agus Chusaini mengatakan pihaknya terus memantau kondisi inflasi di daerah.
"Saat sekarang tengah musimnya bencana karena cuaca ekstrem. Hal itu dampat berdampak pada naiknya inflasi. Karenanya, BI Purwokerto bersama-sama dengan TPID di daerah mulai mengantisipasinya,” jelas Agus di Purwokerto, Kamis (16/1).
Dijelaskan oleh Agus, salah satu antisipasi yang dilakukan adalah kemungkinan lonjakan harga beras.
"Pada tahun 2019, musim tanam mundur akibat kemarau panjang, sehingga masa panen juga mundur. Sehingga, hal itu perlu diantisipasi dengan menyiapkan stok beras. Kami telah berkoordinasi dengan Bulog Subdivre Banyumas. Dari Bulog menyatakan jika stok beras untuk musim paceklik seperti sekarang masih mencukupi," ujar Agus.
baca juga: Dipastikan 27 Warga Gunungkidul Positif Antraks
Pada bagian lain, Agus mengatakan bahwa BI telah menginisiasi forum komunikasi petani hortikultura di wilayah Banyumas.
"Hal itu dilakukan untuk mengetahui sentra produksi hortikultura dan pasarnya. Jadi, dengan adanya forum komunikasi itu, akan dapat diketahui daerah mana yang kekurangan komoditas tertentu. Dan nanti dapat dipasok dari daerah lainnya. Dengan demikian, akan dapat dijaga inflasi di suatu daerah," jelasnya. (OL-3)
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12% (yoy), meski dihadapkan pada ketidakpastian global
BPS Provinsi Maluku Utara mencatat inflasi bulan Juli 2025 sebesar 2,46 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dengan penyumbang inflasi tertinggi yakni cabai rawit.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jakarta pada Juli 2025 sebesar 0,11% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya (0,13%; mtm).
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Hingga semester I 2025, pemerintah terus menjalankan peran counter cyclical untuk meredam tekanan ekonomi, serta tetap mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok rentan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved