Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Hutan di Pegunungan Kendeng Utara dan Patiayam Kritis

Akhmad Safuan
16/1/2020 14:15
Hutan di Pegunungan Kendeng Utara dan Patiayam Kritis
Ilustrasi: Foto udara kawasan hutan yang gundul akibat penebangan kayu di Alinayin, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (25/12/2019)(ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

RIBUAN hektare lahan di Pegunungan Kendeng Utara dan Patiayam, Jawa Tengah, kritis. Dibutuhkan jutaan pohon untuk kembali menghijaukan kawasan tersebut untuk mencegah munculnya bencana banjir dan longsor.

Pemantauan Media Indonesia, Kamis (16/1), bencana banjir dan longsor yang melanda beberapa daerah di Jawa Tengah menggugah berbagai pihak untuk melakukan antisipasi.

Penebangan dan penambangan liar menjadi hal yang disalahkan karena menyebabkan gundulnya hutan. Langkah yang kemudian ditempuh adalah menghijaukan kembali kawasan pegunungan yang mengalami kritis dan aturan ketat serta tegas untuk menjaga hutan.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkomitmen membuat peraturan ketat untuk menjaga penghijauan hutan dan gunung agar kembali hijau yakni dengan memberi denda kepada penebang pohon. Mereka harus mengganti satu pohon dengan 1.000 pohon dan denda Rp10 juta per pohon.

"Saat ini saya mengajak semua elemen baik intansi, swasta maupun warga untuk kembali melakukan penanaman pohon agar bisa menghijaukan kembali lahan yang kritis," kata Ganjar Pranowo.

Ia berharap penghijauan bisa segera dilakukan di tahun ini.

Baca juga: Kerugian Banjir Grobogan Rp14,7 Miliar

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyebutkan sebanyak 12.000 hektare lahan di Pegunungan Kendeng Utara, Jawa Tengah, dalam kondisi kritis, sehingga harus kembali dihijaukan untuk mengantisipasi bencana di masa mendatang.

Selain itu, lahan kritis lain juga terjadi di Pegunungan Patiayam yang mencapai 1.500 hektare, sehingga dibutuhkan ratusan ribu pohon untuk kembali dapat menghijaukan kembali jawasan ini.

"Di Pegunungan Kendeng setidaknya butuh 4,8 juta pohon dan di Pegunungan Patiayam butuh 600 ribu pohon dengan hitungan 400 pohon per hektare," ujar Doni Monardo saat melakukan penanaman penghijauan di Desa Sumbersari, Kecamatan Kayen, Pati.

Selain tanaman keras, juga perlu adanya tanaman pendamping seperti rempah-rempah karena hutan memiliki dua fungsi yakni ekologi dan ekonomi, sehingga hutan selain dapat menjaga kelestarian alam juga bermanfaat untuk warga.(OL-5)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya