Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BANJIR meluapnya sungai dan jebolnya tanggul Sungai Tuntang dan Bendungan Glapan di Kecamatan Gubug, Grobogan mengakibatkan ribuah rumah di Grobogan dan Demak terendam. Ribuan warga mengungsi karena ketinggian air mencapai 1 meter. Banjir merendam 2.173 rumah di Grobogan, 10 rumah di antaranya hilang, sedangkan di Demak sebanyak 200 rumah terendam banjir.
Akibatnya sebanyak 1.700 warga Desa Trimulyo, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak mengungsi ke daerah aman dan sebagian bertahan mengungsi di tanggul sungai dengan menggunakan tenda plastik seadanya. Mereka hanya tidur di atas tikar, akibat meluapnya Sungai Tuntang yang dipicu jebolnya tanggul.
"Kita siapkan bantuan untuk mencukupi 6.000 jiwa dan segera didistribusikan. Saat ini ada 1.500 pengungsi. Bantuan ini bisa memenuhi kebutuhan mereka," kata Kepala Bidang Rehab Rekonstruksi BPBD Kabupaten Demak, Suprapto, Jumat (10/1/).
Ketika banjir mulai merendam desa dan maduk ke rumah, ujar Suprapto, tim BPBD Demak dibantu aparat dari kepolisian, TNI dan relawan melakukan evakuasi 800 jiwa baik itu anak-anak dan dewasa ke lokasi yang lebih aman. Sebagian lainnya lebih dulu bertahan di tanggul sungai.
Ada empat kecamatan di Demak yang saat ini berstatus waspada banjir yaitu Kecamatan Keboganung, Wonosalam, Bonang, dan Karangtengah. Selain ancaman meluapnya Sungai Tuntang, juga meningkatnya volume air di Bendungan Wilalung.
Sedangkan di Grobogan, jebolnya bendungan di Desa Glapan, Kecamatan Gubug, semakin memperparah kondisi banjir yang mencapai ketinggian 40-100 centimeter di delapan kecamatan. Tercatat ada satu orang yang hingga kini belum ditemukan, diduga terhanyut saat terjadi banjir. Delapan kecamatan di Grobogan yang terendam banjir yakni Kecamatan Purwodadi, Penawangan, Karangrayung, Kedungjati, Tanggungharjo, Gubug, Godong dan Tegowanu.
"Jika hujan lebat lagi, kita khawatir akan semakin meningkatkan banjir di sini," ujar Marwoto, warga Gubug, Grobogan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang langsung mendatangi daerah banjir di Grobogan. Ia mengatakan penanganan terhadap bencana banjir di daerah ini cukup baik, evakuasi terhadap warga terlanda banjir serta logistik dapat diatasi oleh Pemkab Grobogan.
"Untuk menangani rumah yang rusak atau hancur akibat banjir, jika Pemkab Grobogan kekurangan anggaran pemerintah provinsi siap mengucurkan bantuan," kata Ganjar Pranowo.
baca juga: Mereka Hadir di Tengah Bencana
Menyangkut jebolnya tanggul sungai dan bendungan, lanjut Ganjar, PSDA dan Balai Besar Wilayah Sungai akan segera melakukan penanganan dengan mendatangkan alat berat untuk penanggulangan darurat. (OL-3)
rumah adat Jawa Tengah yang dikelompokkan menjadi lima macam, termasuk joglo yang paling terkenal karena keunikan arsitekturnya
senjata tradisional Jawa Tengah sebagai warisan perjuangan bernilai filosofi tinggi dan kini masih bisa ditemukan di kalangan masyarakat Jawa
tarian Jawa Tengah yang merepresentasikan tentang berbagai macam kisah yang dibalut dalam pertunjukan seni menarik
pakaian adat Jawa Tengah yang terdiri dari berbagai jenis pakaian dan aksesoris, sering digunakan dalam upacara resmi dan mengandung filosofi mendalam
Di Jawa Tengah terdapat banyak makanan khas yang selalu menjadi favorit wisatawan. Bahkan, makanan khas Jawa Tengah ini juga sudah banyak di jual di luar wilayahnya.
Letak geografis yang beragam menjadi salah satu penentu keragaman bahan pangan yang lantas dioleh menjadi panganan khas wilayah setempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved